REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pemberontakan pasukan Wagner terhadap Rusia memang hanya berlangsung dalam hitungan jam. Namun, hal tersebut memberikan dampak moral pada pasukan Ukraina.
Juru bicara Pasukan Gugus Timur Ukraina Serhii Cherevatiy mengatakan komandan-komandan Ukraina bertepuk tangan pada Yevgeny Prigozhin yang merebut markas komando militer dan Kota Rostov serta merusak barikade militer saat bergerak ke Moskow.
"Setiap kekacauan di pihak musuh merupakan keuntungan bagi kami," kata Cherevatiy, Senin (25/6/2023).
Video komandan pasukan drone Ukraina yang terkenal, Magyar, menonton pemberontakan itu sambil makan popcorn sangat viral.
Video of the famous Ukrainian drone commander “Magyar” watching the military coup in Russia while eating enormous amounts of salted popcorn pic.twitter.com/eSkne0GvJP
— Visegrád 24 (@visegrad24) June 24, 2023
Salah satu tentara Ukraina yang cedera dalam perang di Kota Bakhmut, Andrii Kvasnytsia mengatakan "semua orang bersemangat."
"Teman saya menelepon saya hari ini dan ia mengatakan 'Andrii, saya tidak minum alkohol bertahun-tahun, tapi saya memiliki alasan yang baik untuk minum," kata pria berusia 50 tahun itu. "Ini sangat sulit, tidak mudah, tapi jelas kami akan menang," katanya di Kiev.
Muncul banyak pernyataan dan meme yang mengejek pemimpin Rusia Vladimir Putin di media sosial, setelah pemerintah Ukraina mengatakan gejolak di Rusia menandakan ketidakstabilan di negara itu.
Pemberontakan tersebut berhasil diredam dengan kesepakatan yang ditengahi Belarusia. Dalam kesepakatan itu Prigozhin mengasingkan diri ke Belarusia dan semua dakwaan pidana padanya dibatalkan. Tapi bagi Ukraina pemberontakan itu sudah menunjukkan kerentanan Rusia.
Putin terlihat lemah dan frustrasi karena memberikan konsesi pada pengkhianat seperti Prigozhin, pendiri tentara bayaran Wagner yang ikut berperang di Ukraina.
Pemberontakan itu memberi Ukraina dorongan semangat untuk meningkatkan serangan balik. Petinggi militer Ukraina mengakui operasi serangan balik lebih lambat dari yang diperkirakan.
"Dalam jangka-pendek, mendistraksi perhatian dari perang dan mengalihkan sejumlah sumber daya dari garis depan," kata peneliti senior Rusia dan Eurasia di International Institute for Strategic Affairs Nigel Gould-Davies.
Namun untuk jangka-panjangnya, kata Gould-Davies, akan menunjukkan lemahnya persatuan di antara angkatan tempur Rusia. "Ini sangat buruk bagi moral Rusia, seperti perwira dan tentaranya, ini sangat baik bagi moral Ukraina," katanya.