Jumat 28 Jul 2023 15:21 WIB

Pj Heru Budi: Depo Fase 2 MRT Jakarta Dibangun di Ancol   

Proyek MRT Jakarta saat ini masih pembangunan fase 2A rute Bundaran HI-Harmoni.

Rep: Haura Hafidzah/ Red: Erik Purnama Putra
Pekerja beraktivitas di area pembangunan Fase 2 MRT Jakarta di Stasiun Monas, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2022).
Foto: Republika
Pekerja beraktivitas di area pembangunan Fase 2 MRT Jakarta di Stasiun Monas, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Depo Fase 2 MRT Jakarta akan dibangun di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Adapun rute Fase 2 MRT Jakarta adalah Bundaran HI-Kota dan Kota-Ancol.

"Yang jelas itu bagian dari yang perizinannya sudah ada, perizinan reklamasinya sudah ada. Itu akan digunakan sebagian untuk depo," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI, Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Jumat (28/7/2023).

Menurut dia, lahan yang digunakan untuk membangun depo tersebut milik PT Pembangunan Jaya Ancol. Setelah disurvei, lahan di kawasan Ancol cukup untuk dijadikan depo kereta.

Heru menyampaikan, Pemprov DKI sudah berkirim surat ke pemerintah pusat untuk menjadikan Ancol sebagai depo MRT. Hanya saja, hal itu akan dibahas di tingkat pusat, sebelum pembangunan depo dijalankan.

 

"Nah ini sedang dibahas dan tentunya ada persyaratan-persyaratan yang harus disampaikan di tingkat pusat. Akan diajukan surat," kata kepala sekretariat presiden (kasetpres) tersebut.

Saat ini, progres proyek Fase 2A Bundaran HI-Harmoni untuk konstruksi bawah tanah dan pembangunan Stasiun Thamrin maupun Monas telah menyentuh angka 58 persen per 25 Juni 2023.

Direktur Operasional & Pemeliharaan MRT Jakarta, Muhammad Effendi, mengatakan, pengerjaan Stasiun Thamrin saat ini meliputi pekerjaan penggalian, pengecoran roof slab. Sedangkan untuk Stasiun Monas, sedang dilakukan perakitan kembali mesin bor terowongan 1 (TBM-1), dan pengerjaan yang difokuskan untuk pembangunan platform.

Pembangunan Fase 2 MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang 5,8 kilometer (km). Semua pembangunan dilakukan melalui jalur bawah tanah, yang terdiri tujuh stasiun, yakni Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement