REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA – Polandia akan mengirimkan 2.000 tentara ke wilayah perbatasannya dengan Belarusia. Langkah itu diambil setelah Belarusia menggelar latihan militer di perbatasannya dengan Polandia dan Lithuania pada Selasa (8/8/2023).
“Penguatan ini bukan 1.000, tapi 2.000 tentara. Keputusan ini dibuat oleh Komite Keamanan, keputusan ini dibuat oleh Menteri (Pertahanan) Mariusz Blaszczak," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Polandia Maciej Wasik kepada kantor berita Polandia, PAP, Rabu (9/8/2023).
Pada Senin (7/8/2023) lalu, Wasik mengungkapkan bahwa Pasukan Penjaga Perbatasan Polandia meminta tambahan 1.000 tentara. Selain guna menjaga stabilitas, personel baru dibutuhkan untuk menanggulangi upaya kelompok migran memasuki Polandia secara ilegal. Wasik menuduh otoritas Belarusia mengatur arus migran ilegal tersebut.
“Jika kami memiliki penjaga perbatasan yang nyata di sisi lain, dan bukan layanan penyelundupan, penyeberangan ini tidak akan ada sama sekali,” ujar Wasik dalam pernyataan terbarunya.
Polandia semakin mengkhawatirkan daerah perbatasan sejak ratusan tentara bayaran Wagner Group asal Rusia tiba di Belarusia. Mereka datang atas undangan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang kini merupakan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada Selasa lalu, Belarusia mengumumkan angkatan bersenjatanya menggelar latihan militer di dekat perbatasan negara tersebut dengan Polandia dan Lithuania. Kementerian Pertahanan Belarusia mengungkapkan, salah satu tahapan latihan berlangsung di tempat pelatihan Gozhsky di Grodno. Dalam pelaksanaannya, Belarusia menciptakan simulasi yang senyata mungkin dengan situasi pertempuran sesungguhnya.
Belum ada informasi mendetail tentang berapa banyak tentara Belarusia yang terlibat dalam latihan militer di wilayah perbatasan Polandia dan Lithuania. Namun latihan tersebut dinilai dapat meningkatkan ketegangan di wilayah perbatasan negara-negara terkait.