REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rendahnya pamahaman zakat di kalangan remaja dan generasi muda menjadi sorotan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung untuk lebih menggencarkan kegiatan sosialisasi dan edukasi zakat di masyarakat. Oleh karena itu, Baznas Kota Bandung menyosialisasikan dan mengedukasi zakat di hadapan mahasiswa Poltekkes YBA Bandung dengan mengusung tema “Zakat dan Pembangunan Masyarakat”.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai peran zakat, infak dan sedekah, sehingga terciptanya kesadaran pada kalangan muda untuk berperan aktif dalam kegiatan edukasi zakat di lingkungan sekitarnya.
Wakil Ketua I Baznas Kota Bandung, Arif Nurrakhman, menyampaikan pentingnya peran generasi muda untuk memahami zakat. Bukan hanya sebagai kegiatan ibadah ritual keagamaan, tapi juga sebagai sistem ekonomi untuk membangun kesejahteraan.
“Zakat termasuk sistem ekonomi yang merupakan petunjuk langsung dari Allah SWT kepada manusia untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga manusia dapat menjalankan fungsi kekhalifahan di muka bumi," jelas Arif dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Sabtu (12/8/2023).
Menurutnya, keterlibatan kaum muda sangat penting dalam menyebarluaskan pemahaman zakat melalui berbagai media, terutama media digital yang sangat akrab dengan kaum milenial. Sementara itu, Direktur Poltekkes YBA, Tiny Rahayu menyambut baik kerja sama dengan Baznas Kota Bandung dalam meningkatkan literasi zakat di lingkungan mahasiswa.
Ia berharap, kegiatan ini bisa ditindaklanjuti melalui kegiatan-kegiatan aksi nyata mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat. Ia menambahkan, kalangan muda yang saat ini lebih mengenal teknologi dan media sosial dalam kehidupan sehari-hari, bisa dijadikan duta zakat sebagai langkah untuk menyosialisasikan zakat di Kota Bandung.
"Baznas Kota Bandung ingin memperkenalkan kepada generasi milenial jika zakat dapat memberikan dampak yang sangat baik untuk kehidupan di masyarakat," kata Tiny.
Sebelumnya, Direktur Pendayagunaan Baznas RI, Eka Budhi Sulistyo mengatakan, terdapat tiga program pendayagunaan prioritas Baznas RI yakni Program Z-Mart, Z-chicken dan Bank Zakat Mikro.
"Kegiatan ini untuk meningkatkan pelayanan prima terhadap Muzaki dan Mustahik. Muzaki sebagai orang yang menitipkan zakat, menjadi lebih berkah kehidupannya karena zakat yang dititipkannya menjadikan Mustahik lebih berdaya hidupnya," ungkapnya saat mengunjungi Kota Bandung beberapa hari lalu.
Program tersebut, lanjut Eka, menjadi langkah untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah Kota Bandung. Nantinya, Baznas Kota Bandung juga akan merilis sejumlah program pemberdayaan, mulai dari ekonomi usaha ritel hingga pelayanan keuangan, ujarnya.
Melalui program tersebut, diharapkan mampu mengubah kehidupan mustahik menjadi lebih produktif, bernilai dan mencapai kesejahteraan. Hal ini juga sesuai dengan visi Baznas Kota Bandung yaitu menjadi lembaga utama menyejahterakan umat di tingkat Kota Bandung, ungkap Eka.