REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Yanto, Ketua RW 09 RT 01, Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, mengungkap sosok Iptu Muhamad Yudi Saputra.
Menurutnya, Yudi, yang ditangkap atas dugaan kasus senpi ilegal, kurang bersosialisasi karena kesibukannya sebagai kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara, Polres Metro Bekasi Kota. "Kurang bersosialisasi di daerah ini, paling malam," kata Yanto saat ditemui wartawan.
Sudah beberapa hadi rumah Yudi kosong karena keluar sedang menemani anaknya dirawat di rumah sakit. "Rumahnya kosong. Informasinya mengantarkan anaknya ke rumah sakit," ujarnya.
Yanto mengatakan, sebelum kejadian penangkapan, rumah ini ramai layaknya rumah berpenghuni. Sehari-hari Yudi memang sering pulang malam dari pekerjaan sebagai polisi. "Ramai biasanya dari keluarga aja, kalau Putra sering pulang malam," katanya.
Kesibukan Yudi sebagai petugas polisi di Polsek Bekasi Utara, membuat Yanto tak begitu mengetahui seperti apa sosok Yudi. Meski demikian Yudi merupakan sosok yang baik di mata tetangganya.
"Ya kalau Yudi Putra karena tugas di kepolisian mungkin sibuk di sana. Apalagi punya jabatan dia mungkin sibuk. Kalau keluarganya bagus, kalau sosialisasi dengan saya memang kurang," ujarnya.
Yanto mengaku memang tak begitu kenal dengan Yudi Saputra, tapi dia tahu bahwa istrinya aktif bersosialisasi dengan warga setempat. Apalagi istrinya sebagai pedang sembako dan keperluan rumah tangga lainnya.
"Kalau istrinya jualan kadang sembako, roti buah warga kami juga banyak beli di warung sana," katanya.
Sebelum ditangkap atas dugaan penjualan senpi ilegal, Iptu Muhamad Yudi Saputra sudah dipantau Densus 88 antitor Mabes Polri.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Dani Hamdani enggan berkomentar terkait penangkapan salah satu anggotanya atas nama Iptu Muhamad Yudi Saputra sebagai Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara yang terafiliasi dengan teroris. Alasannya, segala informasi akan disampaikan Direktorat Pidana Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya hari ini.
"Akan dirilis oleh Dirkrimum terkait info tersebut," kata Dani Hamdani saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (18/8/2023).
Sebanyak tiga orang anggota Polri dikabarkan diamankan terkait dengan kasus yang menyeret DE (28 tahun), karyawan PT KAI yang diduga terlibat aksi terorisme. Salah satu anggota yang terlibat diduga anggota Polda Metro Jaya.