REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pakar psikologi dari UIN Raden Mas Said Solo, Gadis Deslinda, menanggapi kasus pembunuhan terhadap dosen yang juga koleganya, Wahyu Dian Silviani (34 tahun), beberapa waktu lalu. Menurut dia, terdapat indikasi sang pelaku psikopat, meskipun hal tersebut harus dibuktikan melalui serangkaian tes.
"Saya juga mengamati saat dia (tersangka) ditanyai polisi itu kan dia merasa tidak bersalah. Ini hanya dugaan sementara, bisa saja saya keliru, pelaku ada indikasi psikopat. Tapi harus ada tes-tesnya," ungkapnya saat dihubungi Republika, Rabu (30/8/2023).
Sebelumnya, pelaku berinisial D (23 tahun) mengaku kepada polisi bahwa motif pembunuhannya adalah karena sakit hati karena dikata-katai kasar oleh korban. Menanggapi hal ini, Gadis mengatakan ucapan kasar baru dapat berdampak apabila dilakukan berkali-kali dalam waktu lama.
Ia menduga ada faktor lain yang menjadi penyebab tersangka membunuh korban, seperti kehidupannya di lingkungan keluarga dan sosialnya. Menurut dia, indikasi tersebut didasarkan pada pengamatannya soal tersangka yang tak melarikan diri usai membunuh korban.
Kriminolog UNS juga mempertanyakan kondisi tersangka..