Sabtu 02 Sep 2023 20:47 WIB

Ribuan Anggota NII KW9 dan 7 Diduga Belum Insyaf Masih Ada di Al-Zaytun 

Pemprov Jabar masih melakukan pendataan mengenai anggota NII KW9 dan 7.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Barat Dr Iip Hidajat tengah mempresentasikan hasil survei terkait toleransi sosial dan agama di Provinsi Jabar.
Foto: Dok. Kesbangpol Jawa Barat
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Barat Dr Iip Hidajat tengah mempresentasikan hasil survei terkait toleransi sosial dan agama di Provinsi Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan anggota Negara Islam Indonesia (NII) Komendemen Wilayah (KW) 9 dan 7 diduga masih ada di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun. Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat, Iip Hidajat, mereka masih belum mencabut baiat dan belum berikrar pada NKRI. 

Menurutnya, informasi masih adanya ribuan NII KW9 dan 7 ini berdasarkan pengakuan dari anggota yang sudah dibaiat di Gedung Sate beberapa waktu kemarin. 

"Pengakuan dari teman-teman yang sudah kembali ada 5.000 sampai 6.000. Tinggal masalahnya keberanian mereka lapor kembali dan kita juga harus hati hati itu betul apa tidak harus dikonfirmasi ditabayunkan," ujar Iip, Sabtu (2/8/2023). 

Iip mengatakan, Pemprov Jabar sendiri kini masih melakukan pendataan mengenai anggota NII KW9 dan 7 di Ponpes Al-Zaytun. Sehingga, keterangan dari mantan anggota ini dirasakannya masih perlu dikonfirmasi kembali kebenarannya. 

"Kalau sudah dikonfirmasi dan tabayun, baru bisa kita tindaklanjuti," katanya. 

Pemprov Jabar, kata dia, memiliki beberapa penanganan untuk anggota NII KW9 dan 7 di Ponpes Al-Zaytun kembali pada NKRI. Penanganan juga, harus dilakukan dengan pemerintah pusat dalam hal ini BNPT dan BIN. 

"Kita kan punya RAD (rencana aksi daerah). Jadi ini bagaimana kita menanggulangi terorisme berbasis kekerasan. Itu adalah langkahnya, ini kolaborasi semua dinas harus terlibat disamping aparat keamanan," paparnya. 

Menurut Iip, 31 anggota NII KW9 dan 7 di Ponpes Al-Zaytun sudah berikrar kembali ke NKRI. Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil langsung mencabut baiat tersebut dan membantu para bekas anggota organisasi terlarang ini untuk kembali ke NKRI. 

Selanjutnya, Iip mengimbau agar masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam memberikan sumbangan atau infak. Sebab NII menghimpun dana melalui sumbangan dari yayasan yang dibuatnya.

"Masyarakat hati-hati ketika ada yang meminta sumbangan karena berdasarkan laporan mereka itu harus setor 2 kilo emas. Jadi ketika ada yang minta sumbangan  yang tidak jelas, lebih baik hati hati, karena bisa jadi itu nyumbangnya ke pada NII," paparnya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement