REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sebuah artefak ditemukan pada tahun 1990-an di rute kuno Darb al-Hajj, yang menghubungkan Kairo menuju Makkah. Menurut hasil penelitian yang baru dirilis, artefak ini kemungkinan digunakan untuk ritual sihir.
Itamar Taxel dari Israel Antiquities Authority (IAA) baru-baru ini merilis penelitian terkait koleksi artefak, yang ditemukan di sebuah situs arkeologi di pegunungan Eilat itu. Hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of Material Cultures in the Muslim World.
Koleksi barang-barang tersebut ditemukan di sepanjang rute kuno Darb al-Hajj di pegunungan Eilat oleh Moti Shemtov. Di antaranya adalah pecahan mainan kerincingan tanah liat, yang menyerupai bola tenis meja. Di dalamnya berisi batu-batu kecil yang menghasilkan suara saat diguncang.
Ditemukan pula, dua artefak yang menyerupai altar dupa nazar miniatur, bersama dengan beberapa patung. Termasuk salah satunya patung wanita telanjang atau dewi dengan tangan terangkat.
Menurut penelitian, artefak ini digunakan dalam ritual magis untuk mengusir mata jahat (evil eye), menyembuhkan penyakit, dan banyak lagi.
“Penemuan ini mengungkapkan bahwa orang-orang di Periode Ottoman Awal, sama seperti saat ini, berkonsultasi dengan dukun populer, bersamaan dengan keyakinan formal pada agama resmi,” kata para peneliti dikutip di Arkeonews, Selasa (12/9/2023).
Analisis terhadap artefak keramik menunjukkan artefak tersebut berasal dari Mesir. Menurut IAA, penemuan tersebut menandai pertama kalinya sejumlah besar objek ritual semacam ini ditemukan, terutama di lokasi sementara dan bukan di pemukiman permanen.
Darb al-Hajj merupakan jalur yang dimulai di.... (halaman berikutnya)