REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menargetkan penghimpunan zakat selama tahun 2024 sebesar Rp 41 triliun dengan penerima manfaat sebanyak 64 juta orang. Target ini naik dari tahun sebelumnya.
Ketua Baznas RI KH Noor Achmad menjelaskan target penghimpunan zakat selama 2023 adalah Rp 33 triliun dengan penerima manfaat 48 juta orang. Dia bersyukur target tersebut telah tercapai meski 2023 masih menyisakan beberapa bulan.
"Target penerima manfaat untuk 2024, kenaikannya sampai 30 persen dari 2023. Dan target pengumpulan zakat juga naik dari Rp 33 triliun menjadi Rp 41 triliun," ujarnya kepada wartawan usai menutup agenda Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas 2023 di Jakarta, Jumat (22/9/2023).
Baznas selama tahun 2024 juga akan mengentaskan kemiskinan sebanyak 3,2 juta orang. "Jadi dari 64 juta penerima manfaat yang insya Allah kita fokus untuk pengentasan kemiskinan 3,2 juta orang," ujarnya.
Kiai Noor melanjutkan, Baznas juga berkomitmen melaksanakan pengelolaan Baznas sesuai aman syar'i, aman NKRI, dan aman regulasi. Baznas juga akan terus berkolaborasi dengan penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri di semua tingkatan.
Dia juga memastikan, Baznas di seluruh wilayah Indonesia optimistis terhadap pertumbuhan zakat di Indonesia dan akan terus mendampingi para mustahik yang ada di seluruh Indonesia. Hal ini mengingat jumlah mustahik di Indonesia masih cukup banyak sehingga Baznas dari pusat sampai daerah harus bergandengan tangan.
Baznas juga bakal terus menjalin kerja sama yang strategis dengan berbagai kementerian/lembaga. Termasuk kerja sama strategis antara Baznas dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
"Dukungan Prof Mahfud luar biasa selama ini. Baznas RI tetap kuat dan optimistis serta perkembangannya cukup bagus di seluruh Indonesia itu karena jasa beliau," katanya.
Kiai Noor juga mengakui, masih banyak persoalan yang terjadi di akar rumput, khususnya terkait kesejahteraan ekonomi. "Begitu banyak persoalan yang ada di bawah, di antaranya persoalan ekonomi, dan insya Allah Baznas ikut serta dalam menyelesaikan persoalan ekonomi ini," ujarnya.