Setelah Taliban membunuh tujuh diploma Iran dan seorang jurnalis di Kota Mezar-i-Sharif pada tahun 1998, dia mendukung kelompok aliansi utara untuk melawan Taliban.
Jenderal Soleimani juga pernah memimpin kelompok Syiah dalam Perang Teluk pada tahun 1991. Dia mengatur perlawanan terhadap pendudukan yang dilakukan AS dalam invasi ke Irak tahun 2003. Pada 2006, dia melatih Hizbullah dalam perang antara Israel melawan Hizbullah.
Strategi militernya di Suriah terhadap Hizbullah dan pasukan Syiah lainnya memungkinkan pasukan Assad semakin kuat. Jenderal Soleimani juga menjadi tokoh kunci dalam kelompok Hashd al-Shaabi di Irak.
Meskipun mendapat larangan ke luar negeri pada tahun 2007. Jenderal Soleimani memimpin operasi militer Iran di banyak area, khsusnya di Suriah dan Irak.
Jenderal Soleiman disebut sebagai syahid yang hidup oleh pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Sejak 1998, Jenderal Soleimani bertanggungjawab atas operasi militer-intelijen Iran di luar negeri.