Kamis 05 Oct 2023 16:15 WIB

30 Ton Sampah di Pantai Cibutun Diangkut dalam 4 Hari

Sebanyak 30 ton sampah di Pantai Cibutun akan diangkut dalam empat hari.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Aksi bersih-bersih hari kedua digelar di Pantai Cibutun, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 30 ton sampah di Pantai Cibutun akan diangkut dalam empat hari.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Aksi bersih-bersih hari kedua digelar di Pantai Cibutun, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 30 ton sampah di Pantai Cibutun akan diangkut dalam empat hari.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 30 ton sampah yang menumpuk di Pantai Cibutun-Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi akan diangkut dalam proses bersih-bersih yang digelar sejak, Rabu (4/10/2023) hingga Sabtu (7/10/2023).

"Tumpukan sampah di Pantai Cibutun yang saat ini tengah dibersihkan mencapai sekitar 30 ton lebih," ujar Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi Rasad Muhara, Kamis (5/10/2023).

Baca Juga

Jumlah sampah itu hampir sama dengan kondisi sebelumnya di Pantai Talanca Desa Loji saat dibersihkan Juni 2023 lalu. Pada waktu itu pun terang Rasad, total sampah yang terkumpul sekitar 30 ton. Puluhan ton sampah ini diangkut dengan sekitar kurang lebih 20 truk.

Namun kata Rasad, kalau organik sebagian dikumpulkan dan kali ini yang organik sepertinya lebih banyak sampah baju atau kain. Sehingga ada sampah dari laut bukan hanya dari Sungai Cimandiri.

"Diperkirakan ini ada 30 ton lebih, tapi memang saat angin barat selalu mendarat sampah di sini," ungkap Rasad. Baik dari sampah di laut karena ada sampah di laut atau hingga kini belum tahu dari daerah mana serta ada juga sampah dari Sungai Cimandiri.

Rasad menuturkan, jajaran DLH Kabupaten Sukabumi sejauh ini telah dan terus melakukan upaya upaya penyadaran terhadap masyarakat desa yang berdekatan dengan sungai Cimandiri. Misalnya dengan sosialisasi, ataupun pembentukan bank sampah dan juga pembinaan magot.

Berikutnya terang Rasad, melakukan pembinaan bekerjasama dengan desa desa wilayah utara, seperti budidaya bank sampah, budidaya magot. Selanjutnya penindakan, Gakda bekerjasama dengan satpol PP yang akan lebih dimaksimalkan lagi.

Rasad menuturkan, residu sampah akan diangkut ke TPA dan sudah menyiapkan 4 unit kendaraan truk ke TPA Cimenteng. Sementara sampah yang organik akan dikumpulkan atau mungkin diolah ditempat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement