REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri menyatakan sebanyak 35 wisatawan religi asal Indonesia akan segera dipulangkan dari Israel, di tengah eskalasi konflik Israel-Palestina.
“Masih ada 35 WNI yang melakukan wisata religi dan akan kita fasilitasi (kepulangannya) pada 14 Oktober 2023. Kita akan bantu akses keluarnya,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Sejak meletusnya konflik terbaru antara Israel dan Palestina yang dipicu serangan oleh kelompok militan Hamas pada 7 Oktober 2023, Kemlu mencatat 231 wisatawan Indonesia telah keluar dari wilayah Israel pada 9 Oktober 2023.
Selanjutnya, pemerintah juga mencatat 38 dari 44 wisatawan Indonesia keluar dari Israel dan masuk ke Yordania masing-masing pada 11 Oktober 2023 dan 12 Oktober 2023—sehingga total 313 wisatawan Indonesia telah berhasil keluar dari wilayah konflik tersebut.
Kepulangan ratusan WNI tersebut ke Tanah Air dilakukan secara mandiri melalui agen perjalanan yang mengatur agenda wisata mereka, termasuk untuk keberangkatan dan kepulangan.
Peran pemerintah, dalam hal ini, adalah memfasilitasi proses kepulangan dengan memastikan semua WNI bisa melintasi perbatasan dari Israel ke Yordania serta membantu negosiasi dengan maskapai penerbangan.
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan imbauan perjalanan (travel advisory) bagi WNI yang memiliki rencana untuk berkunjung atau melakukan wisata religi ke Israel dan Palestina, agar menunda perjalanan mereka hingga situasi lebih aman.
Pemerintah juga mengimbau WNI yang tinggal menetap di Israel dan Palestina untuk segera meninggalkan wilayah tersebut, untuk mengantisipasi memburuknya situasi keamanan dan kemanusiaan.