REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, masih belum bisa dipadamkan hingga Selasa (24/10/2023). Petugas di lapangan masih terus melakukan upaya untuk memandamkan api.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Papandayan masih menyisakan kepulan asap dan nyala api yang mengepung. Menurut dia, petugas di lapangan masih terus berupaya melakukan proses pemadaman titik api.
"Hingga (Selasa) pukul 12.10 WIB, dilaporkan bahwa tim penanganan belum berhasil sepenuhnya mengendalikan api," kata dia, Selasa siang.
Ia mengatakan, petugas di lapangan telah melakukan penanganan beragam metode. Beberapa metode yang dilakukan antara lain penanganan manual dengan ranting basah, penggunaan alat jet sutter untuk pendinginan, hingga pembuatan parit dan sekat bakar untuk membatasi penyebaran api.
Aah menambahkan, proses pemadaman masih terus berlanjut. Namun, petugas di lapangan menghadapi sejumlah tantangan yang signifikan.
Ia menyebutkan, medan yang terjal dan ketinggian di Gunung Papandayan menjadi salah satu kendala utama dalam proses pemadaman ini. "Ditambah lagi, kondisi angin kencang menyulitkan upaya penanganan. Karena angin memungkinkan penyebaran titik api yang sulit diatasi," ujar dia.
Kendati demikian, Aah mengatakan, pihak berwenang, relawan, dan personel yang terlibat, terus bekerja keras untuk meminimalkan dampak dan memastikan keselamatan serta perlindungan bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya. BPBD Kabupaten Garut juga akan terus memantau perkembangan situasi.
"Kami memberikan pembaruan lebih lanjut seiring dengan perkembangan terkini," ujar dia.
Kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Papandayan itu diketahui pertama kali pada Ahad (22/10/2023) sekitar pukul 19.30 WIB. Api diduga berasal dari area Blok Tegal Alun Gunung Papandayan.