REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto menyoroti sikap negara-negara Barat atas serangan besar-besaran tentara Israel yang membunuh ribuan warga sipil, termasuk anak-anak, di Gaza, Palestina.
Prabowo kecewa negara-negara yang mengaku menjunjung hak asasi manusia (HAM) itu membiarkan Israel terus membombardir Gaza.
"Sayang disayang, mereka banyak mengajarkan demokrasi, mereka ajarkan hak asasi manusia. Tapi, begitu ada sebuah negara yang bom rumah sakit, yang bunuh anak-anak kecil, mereka diam seribu bahasa," kata Prabowo saat menghadiri Dialog Cendekia yang digagas Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Makassar, Sabtu (4/11/2023) siang lalu.
Prabowo menilai, negara-negara Barat selama ini hanya berkoar-koar soal HAM, tapi nyatanya tak mempraktikkan nilai-nilai HAM.
"Mereka yang mengajarkan kita hak asasi. Jadi, ternyata saudara-saudara, apa yang diajarkan seringkali bukan itu yang diyakini," kata Menteri Pertahanan RI itu.
Melansir data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza, dan keterangan resmi Pemerintah Israel, terungkap sudah lebih dari 9.100 warga Palestina gugur akibat perang antara Israel dan kelompok militan Hamas selama periode 7 Oktober-2 November 2023.
Pada Sabtu pagi, Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap pertama untuk rakyat Palestina.
Baca juga: 10 Peluang Pintu Langit Terbuka Lebar, Doa yang Dipanjatkan Insya Allah Dikabulkan
Presiden Jokowi didampingi Prabowo melepaskan langsung pesawat pembawa bantuan tersebut di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Jokowi menjelaskan, bantuan tahap pertama ini diberangkatkan dengan dua pesawat TNI AU seberat 21 ton pada Sabtu dan sisa 30 tonnya akan diberangkatkan dengan pesawat kargo melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Ahad (5/11/2023). Bantuan akan dibawa menuju Bandara El Arish di Mesir untuk selanjutnya diangkut masuk ke Gaza.
Bantuan tahap pertama terdiri atas barang-barang yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Gaza. Di antaranya adalah alat penjernih air minum, alat-alat medis, obat-obatan, dan bahan-bahan makanan.