Selasa 07 Nov 2023 18:38 WIB

Lazismu: Donasi untuk Palestina Lebih Baik dari Aksi Boikot yang Rugikan Ekonomi Umat

Rais mengimbau agar umat membantu sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais, saat menerima donasi dari Danone Indonesia untuk Palestina di Kantor Lazismu, Gedung PP Muhammadyah, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2023).
Foto: lazismu
Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais, saat menerima donasi dari Danone Indonesia untuk Palestina di Kantor Lazismu, Gedung PP Muhammadyah, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lazismu terus mendapatkan kepercayaan dari para donatur untuk menyalurkan bantuan bagi rakyat Palestina. Setelah bantuan tahap satu di kirimkan ke Jalur Gaza awal November 2023 lalu, Lazismu masih menggalang donasi untuk Palestina.

Bantuan diterima dari berbagai pihak, baik perorangan, komunitas, dan organisasi hingga perusahaan.

Baca Juga

Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ahmad Imam Mujadid Rais, menyampaikan bahwa tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina telah menyita perhatian seluruh dunia. Hingga saat ini, Lazismu telah menyalurkan bantuan berupa RendangMu dan Family Kit kepada rakyat Palestina.

"Kita tahu bersama beberapa waktu lalu Indonesia melakukan gerakan solidaritas di Jakarta yang juga dilakukan oleh masyarakat seluruh dunia sebagai bentuk solidaritas," ujar Rais saat menerima donasi dari Danone Indonesia untuk Palestina di Kantor Lazismu, Gedung PP Muhammadyah, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2023).

Dalam kesempatan itu, Danone Indonesia menyerahkan donasi secara langsung dengan pendistribusiannya seluruhnya diamanahkan ke Lazismu.

Mengenai berbagai bentuk aksi solidaritas terhadap Palestina, Rais mengimbau agar umat membantu sesuai dengan kemampuannya masing-masing. “Yang mampu menyumbang dalam bentuk materi, silakan berdonasi. Tapi kalau kita sanggup memberikan tenaga, bisa menjadi relawan di Rafah,” kata dia menyarankan.

Meski demikian, Rais tetap mengingatkan masyarakat agar berhati-hati menyikapi aksi solidaritas, terutama ajakan boikot. Sebab, bisa saja hal tersebut merugikan bangsa dan ekonomi ummat. “Kita tidak tahu di balik jejaring ekonomi di satu produk, ternyata di situ banyak sekali sumber daya manusia saudara-saudara kita di tanah air,” ujar dia menegaskan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement