Kamis 09 Nov 2023 17:05 WIB

Houthi Tembak Jatuh Drone Mata-Mata AS di Perairan Yaman

Houthi Yaman menembak drone MQ-9 Reaper milik AS.

Rep: Amri Amrullah / Red: Esthi Maharani
Kelompok Houthi Yaman mengatakan pada Rabu (8/11/2023), bahwa pasukannya menembak jatuh sebuah drone pengintai militer AS, MQ9 Reaper Drone
Foto: af.mil
Kelompok Houthi Yaman mengatakan pada Rabu (8/11/2023), bahwa pasukannya menembak jatuh sebuah drone pengintai militer AS, MQ9 Reaper Drone

REPUBLIKA.CO.ID, YAMAN --- Kelompok Houthi Yaman mengatakan pada Rabu (8/11/2023), bahwa pasukannya menembak jatuh sebuah drone pengintai militer Amerika Serikat (AS) yang terbang di atas perairan Yaman.

Dalam sebuah pernyataan, Houthi mengatakan bahwa pertahanan udaranya telah menjatuhkan pesawat tak berawak MQ-9 milik AS ketika pesawat tersebut sedang melakukan kegiatan yang tidak bersahabat sebagai bagian dari dukungan militer AS untuk Israel.

Baca Juga

Ditambahkan bahwa tindakan permusuhan AS tidak akan menghalangi kelompok ini untuk melanjutkan operasi militernya untuk mendukung rakyat Palestina.

Menurut ABC News, seorang pejabat AS mengakui jatuhnya pesawat tak berawak MQ-9 Reaper, dan mengatakan bahwa pesawat tersebut berada di wilayah udara internasional di dekat Yaman. 

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa sebuah pesawat militer MQ-9 yang dipiloti dari jarak jauh milik militer AS telah ditembak jatuh di lepas pantai Yaman oleh pasukan Houthi," ujar pejabat tersebut.

Dalam beberapa hari terakhir, Houthi telah mengumumkan penembakan pesawat tak berawak yang sarat bahan peledak dan rudal jelajah ke arah target-target Israel sebagai bagian dari dukungan mereka terhadap rakyat Palestina dalam menghadapi serangan Israel di Gaza.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Palestina, Hamas, memulai serangan lintas batas pada 7 Oktober.

Sedikitnya 10.569 warga Palestina telah syahid, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita. Sementara itu, jumlah korban mati terbunuh dari pihak Israel mencapai hampir 1.600 orang, menurut angka resmi

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement