Selasa 28 Nov 2023 10:16 WIB

Populer dengan Sebutan Nasi Nol Kalori, Apakah Nasi Shirataki Efektif untuk Diet?

Nasi dari beras shirataki populer di kalangan pelaku diet.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Masakan khas Minang dengan nasi shirataki. Nasi shirataki dikenal sebagai nasi nol kalori.
Foto: Republika/Fian Firatmaja
Masakan khas Minang dengan nasi shirataki. Nasi shirataki dikenal sebagai nasi nol kalori.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlahan, beras shirataki menjadi populer di kalangan pelaku diet. Nasi dari beras ini juga dikenal sebagai nasi nol kalori.

 

Baca Juga

Apakah konsumsi nasi nol kalori baik untuk kesehatan? Dr I Yuwanda Chrissander, SpGK menjelaskan setiap orang memiliki asupan kalori harian yang berbeda-beda tergantung dari beberapa faktor, seperti umur hingga kondisi tubuhnya.

Pada umumnya, manusia membutuhkan sekitar 2.000 sampai 2.500 kalori per harinya untuk bisa menjalankan aktivitas sehari-hari. Kalori merupakan nilai jumlah energi yang bisa didapatkan melalui makanan dan minuman.

"Kalori juga bisa disebut sebagai jumlah energi yang dibakar dan dibutuhkan oleh tubuh pada saat beraktivitas sehari-hari," jelas dokter spesialis gizi klinis Eka Hospital Bekasi, Jawa Barat ini.

 

Setiap harinya, tubuh membutuhkan kalori untuk bisa mendapatkan energi dalam beraktivitas. Hanya saja, terkadang orang bisa kekurangan dan juga kelebihan kalori akibat dari pola makan yang buruk, dan ini yang bisa menjadi masalah kesehatan di masa depan.

 

Lalu, apa manfaat dari nasi nol kalori? Dokter Yuwanda menjelaskan beras shirataki dapat membantu menjaga berat badan karena memiliki nilai kalori yang sangat rendah bahkan nyaris mencapai nol.

 

 

Selain itu, nasi ini baik untuk menjaga kadar gula darah. Shirataki memiliki kandungan karbohidrat yang terbilang cukup rendah, sehingga cocok untuk menjaga maupun menurunkan kadar gula darah.

 

 

"Nasi ini juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan usus karena memiliki kandungan serat yang berguna untuk menjaga kesehatan usus," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (28/11/2023).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement