Selasa 30 Jan 2024 22:51 WIB

Badan Amal Palestina Seret Biden ke Pengadilan Atas Keterlibatan Genosida Gaza

Biden dinilai ikut terlibat dalam Genosida di Gaza.

Rep: Mabruroh / Red: Nashih Nashrullah
 Seorang pengunjuk rasa memegang poster bergambar Presiden AS Joe Biden, saat unjuk rasa mengecam dukungan AS terhadap Israel, di San Jose, Kosta Rika, 16 Januari 2024 lalu.
Foto:

Ditanya bagaimana peristiwa di lapangan di Gaza telah mempengaruhi kehidupan sehari-harinya di Amerika Serikat , penggugat Laila El-Haddad mengatakan, apa yang terjadi di Gaza, seperti mimpi buruk baginya, dan ini sangat nyata terjadi.

Betapa menyesakkannya, menyadari bahwa uang pajaknya digunakan pemerintah Amerika Serikat untuk mengebom Israel. "Itu juga membuat saya merasa sebagai seorang Muslim Palestina, tidak terlihat, tidak terdengar, didiskriminasi, tidak manusiawi, sama sekali tidak terlihat,” kata Laila

“Kami menyaksikan genosida yang sedang berlangsung, tidak ada keraguan dalam pikiran saya," rekan penggugatnya, Wael Elbahassi, menambahkan.

Elbahassi menjelaskan, bahwa orang-orang telah mengambil tindakan dengan memprotes, mengajukan petisi, berbicara dengan dewan lokal mereka, tetapi tidak ada yang berubah. "Kami di sini untuk memohon kepada Anda, untuk memohon Anda agar memerintahkan pemerintah mematuhi hukum, untuk menghentikan ini."

“Tujuan Israel sudah jelas sejak awal, untuk melakukan genosida. Dari Hari pertama, Menteri Pertahanan Israel jelas, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada bahan bakar untuk membuka perang melawan orang-orang di Gaza, mereka adalah hewan (berbentuk) manusia," ungkapnya 

“Hasilnya adalah pembunuhan. Saya tidak pernah menyaksikan dalam setiap 5 menit seorang anak meninggal di mana pun di dunia, tetapi di Gaza itulah yang terjadi," kata Direktur Jenderal Pertahanan untuk Anak Internasional–Palestina (DCIP), Khaled Quzmar, kepada pengadilan dari kantornya di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.

Dia melanjutkan, bahwa semua orang di Gaza dapat terbunuh kapan saja. Tim pembela berpendapat bahwa pengadilan tidak memiliki yurisdiksi dalam kasus yang mengacu pada kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan oleh karena itu tidak ada alasan untuk sidang tersebut. 

Namun...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement