Senin 05 Feb 2024 19:00 WIB

Waketum MUI: Kritik Merupakan Hal Biasa dan Menyehatkan Demokrasi

Waketum MUI merespons sejumlah pihak yang mengkritik pemerintahan.

KH Marsudi Syuhud
Foto: Dok Istimewa
KH Marsudi Syuhud

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Syuhud mengatakan kritik merupakan hal yang biasa dan justru akan menyehatkan iklim demokrasi.

"Kritik itu biasa, karena kritik itu adalah vitamin. Kalau vitaminnya pas, itu akan menyehatkan bangsa ini, akan menyehatkan demokrasi ini," ujar Marsudi di Jakarta, Senin (5/2/2024). 

Baca Juga

Pernyataan Marsudi tersebut menanggapi perihal sejumlah sivitas akademika yang menyampaikan sikap dan kritik terhadap situasi politik pada masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurutnya, kritik yang disampaikan sejumlah sivitas akademika untuk mengingatkan dan membangun ke arah yang lebih baik, bukan justeru berniat merobohkan. 

"Kritik itu membangun, kritik itu bukan merobohkan, tapi untuk memperkuat, untuk membangun," kata Marsudi.  

Senada dengan Marsudi, Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Mgr Ignatius Suharyo menyampaikan dinamika atau penyampaian sikap politik terhadap penguasa selalu ada sejak zaman kenabian. 

Maka dari itu, ia mendorong agar kritik-kritik yang disampaikan mesti didengarkan dan menjadi bahan refleksi agar dapat menjalankan tugas ke arah yang lebih baik. 

"Oleh karena itu kekuasaan dan kritik itu dua hal yang mesti berjalan bersama-sama," kata dia. 

Ia juga menegaskan bahwa peran pemuka atau tokoh agama yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai tidak berpihak pada siapapun dalam kontestasi politik. 

Menurutnya, peran pemuka agama berdiri pada tataran moral dan menyerukan persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Maka yang kami serukan adalah persatuan seperti apa pun keadaannya. Kalau nanti siapapun yang terpilih dan sudah diputuskan oleh lembaga yang berwenang, mesti kita terima. Itu yang harus kita sampaikan kepada umat kita masing-masing," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement