REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pangkal data Kementerian Dalam Negeri Rusia memasukkan Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas, menteri dalam negerinya dan Menteri Kebudayaan Lithuania dalam daftar buron. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Kallas menjadi buron karena menodai kenangan historis.
Kantor berita Rusia, Tass, melaporkan pemerintah negara Baltik itu dituduh menghancurkan monumen tentara-tentara Uni Soviet. Kallas, Menteri Dalam Negeri Estonia Taimar Peterkop dan Menteri Kebudayaan Lithuania Simonas Kairys masuk dalam daftar buron.
"Ini hanya awalnya. Kejahatan terhadap kenangan para pembebas dunia dari Nazisme dan fasisme harus diadili," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Senin (13/2/2024).
Juru bicara Kallas belum menanggapi permintaan komentar. Juru bicara Kairy belum dapat mengonfirmasi laporan tersebut.
Negara-negara Baltik yang bekas wilayah Uni Soviet sudah mengumumkan rencana menghancurkan monumen-monumen era Uni Soviet. Pada 2022, Kallas mengatakan pihak berwenang Estonia akan membongkar 200 sampai 400 monumen itu.
Sebagai respons atas pernyataan itu kepala Komite Penyelidikan Rusia Alexander Bastrykin memerintahkan penyelidikan kriminal atas hal ini. Politisi-politisi negara Baltik beresiko ditahan bila mereka melewati perbatasan Rusia, selain itu masuk daftar buron tidak akan menimbulkan konsekuensi apa pun.
Pihak berwenang Estonia dan Lithuania belum memberikan komentar mengenai perkembangan terbaru.
Totalnya Rusia sudah menetapkan lusinan politisi negara Baltik ke dalam daftar buron di berbagai tingkat yang berbeda. Mulai dari deputi kepala daerah sampai anggota parlemen nasional. Media independen Rusia, Mediazona melaporkan mantan Menteri Dalam Negeri Lithuania Marija Golubeva juga masuk dalam daftar buron.