Rabu 20 Mar 2024 19:24 WIB

Ford Berencana Buat Mobil Listrik Harga Murah

Ford sedang merencanakan pembuatan compact SUV dan pickup kecil.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolandha
Logo mobil Ford
Foto: Reuters
Logo mobil Ford

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Ford Jim Farley menyebutkan bahwa perusahaannya sedang mengerjakan unit baru untuk mobil listrik berbiaya rendah. Hal itu disampaikannya pada awal Februari 2024, saat melakukan conference call mengenai tokoh bisnis 2023. Namun, dia tidak merinci lebih lanjut terkait mobil listrik murah itu.

Bloomberg melaporkan, bahwa sumber dari orang dalam mengatakan Ford sedang merencanakan pembuatan compact SUV, pickup kecil, dan mungkin model ketiga berdasarkan unit baru yang dapat digunakan untuk layanan ride-hailing. Menurut informasi orang dalam itu, model pertama akan diluncurkan pada akhir 2026 dan hanya akan dihargai sekitar 25 ribu dolar AS (Rp 393,5 juta).

Baca Juga

Bloomberg menyatakan bahwa Alan Clarke, yang pindah dari Tesla ke Ford dua tahun lalu, bertanggung jawab mengembangkan unit baru tersebut. Menurut laporan itu, dia memimpin pengembangan Tesla Model Y. Sementara di Ford, Clarke memimpin tim pengembangan di Irvine, California.

Unit EV baru akan memproduksi mobil listrik compact dengan baterai lithium-iron-phosphate. Namun, teknologi baterai lainnya juga sedang diselidiki untuk mengurangi biaya lebih besar.

Hal itu dilakukan setelah Ford kembali melaporkan kerugian besar pada divisi mobil listrik Model e-nya. Pada 2023, kerugian divisi ini mencapai 4,7 miliar dolar AS. Tiga bulan terakhir tahun 2023 merupakan kuartal yang paling merugi, yaitu sekitar minus 1,6 miliar dolar AS.

Salah satu penyebabnya adalah penjualan kendaraan listrik Ford yang stagnan. Ford juga menyebutkan penyebab lain seperti lingkungan penetapan harga yang sangat kompetitif, bersama dengan investasi strategis dalam pengembangan kendaraan listrik generasi berikutnya, serta biaya material yang juga meningkat.

Ford harus menyesuaikan strateginya, karena banyak permintaan yang lebih rendah dan perang harga yang dipicu oleh Tesla. Sekarang, Ford ingin fokus pada kendaraan listrik besar seperti truk dan van serta kendaraan listrik kecil berbiaya rendah. Platform EV yang disebutkan di atas ditujukan untuk pilihan terakhir. 

Ford juga berencana untuk lebih menekankan pada pasar hibrida, diperkirakan penjualan hibrida dapat meningkat sebesar 40 persen tahun depan. Sejak laporan tahunan Q3, sudah diketahui bahwa Ford sedang mengerem peta jalan kendaraan listriknya. 

Pada saat itu, Ford mengumumkan bahwa mereka akan menunda sebagian dari rencana investasi bernilai miliaran dolar itu, dalam kapasitas produksi baru untuk kendaraan listrik dan baterai. Konsekuensi nyata pertama adalah Ford akan merealisasikan pabrik sel baterai LFP di AS dalam skala yang jauh lebih kecil dari rencana awal.

Produsen mobil tersebut juga membatalkan rencana pabrik baterai untuk kendaraan komersial EV yang direncanakan bersama LG Energy Solution dan Koç di Turki. Pada akhir Oktober 2024, Ford menyebut kerugian miliaran euro di divisi listrik Model e dan melemahnya permintaan sebagai alasannya.

“Banyak pelanggan di Amerika Utara yang tertarik untuk membeli kendaraan listrik tidak bersedia membayar lebih mahal dibandingkan kendaraan berbahan bakar bensin atau hibrida, sehingga secara tajam menekan harga dan profitabilitas kendaraan listrik,” tulis pabrikan tersebut dalam sebuah pernyataan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement