Ketua RT 02 RW 02 di tempat kejadian perkara (TKP), Iwan Hari mengaku awalnya memperoleh informasi dari pemilik rumah kontrakan untuk mengecek ke dalam rumah. Saat tiba di area luar rumah kontrakan, ia melihat seseorang yang diduga bunuh diri.
Ia pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RW 02 dan kepada aparat kepolisian. "Saya lihat dari luar tergantung di pintu kamar posisi menghadap ke dalam atau munggungin," ucap dia ditemui di lokasi, Ahad (24/3/2034).
Iwan menuturkan, korban merupakan perawat di Rumah Sakit Santosa Bandung dan sudah mengontrak kamar di Gang Melati satu tahun terakhir. Korban merupakan warga Garut dan tinggal di Bandung sendiri.
"Dia kerja di Rumah Sakit Santosa, perawat," kata dia.
Iwan mengaku tidak menyangka sekaligus kaget terdapat peristiwa tersebut di lingkungannya. Sebab selama ini tidak pernah terjadi peristiwa tersebut.
"Nggak menyangka belum pernah ngalamin begini kaget," kata dia.
Iwan mengatakan, korban sering membeli makanan ke rumahnya. Namun, tidak terlihat tanda-tanda keanehan dari sikap korban.
"Saya jualan di sini, paling dia beli disini antara pembeli dan penjual. Nggak ada sikap aneh," kata dia.
Pada Ahad (25/2/2024), tim dari PMI Kota Bandung sudah berada di lokasi sejak pukul 14.22 WIB, sedangkan Tim Inafis Polrestabes Bandung datang sekitar pukul 14.31 WIB. Mereka pun langsung menuju rumah kontrakan tersebut sedangkan aparat kepolisian di Polsek Babakan Ciparay melakukan penjagaan.
Tim Inafis berada di rumah kontrakan kurang lebih selama 30 menit melakukan olah tempat kejadian perkara. Mereka pun keluar rumah kontrakan sambil membawa mayat korban yang terbungkus sekitar pukul 15.00 WIB dan langsung dibawa ke rumah sakit.