REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golongan Karya (Golkar) telah memberi tugas kepada tiga orang kadernya untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Jakarta 2024. Tiga nama itu adalah Ridwan Kamil, Ahmed Zaki Iskandar, dan Erwin Aksa.
Peneliti senior Populi Center Usep S Ahyar menila tiga nama yang ditugaskan Golkar itu semuanya memiliki popularitas. Namun, popularitas bukan hanya satu-satunya yang dipertimbangkan untuk mengusung nama dalam pilkada Jakarta. Pasalnya, selain populer, nama itu juga harus memiliki reputasi, partai, jaringan, dan punya kapital.
"Kalau melihat tiga nama tadi, dari sisi reputasi ketiganya punya potensi, (tapi) Ridwan (Kamil) ini punya potensi lebih besar dalam hal itu. Saat ini ya. Karena yang lain belum pernah bertarung di level provinsi," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (7/4/2024).
Ridwan Kamil diketahui pernah menjabat sebagai gubernur Jawa Barat, provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Nama itu juga pernah memimpin Kota Bandung.
Sementara itu, Zaki, yang merupakan mantan bupati Tangerang, dinilai belum banyak diperhitungkan untuk menjadi calon gubernur, bahkan di Provinsi Banten. Sedangkan Erwin belum pernah bertarung di level eksekutif.
"Jadi kalau dilihat reputasi jejak politik, Ridwan lebih di depan," ujar dia.
Kendati demikian, keputusan untuk mengusung nama cagub tetap ada di Partai Golkar. Partai belambang pohon beringin itu juga masih akan melakukan survei terlebih dahulu sebelum membuat keputusan.
Usep menilai, langkah Golkar yang mempertarungkan para kadernya di internal partai sebagai hal yang baik. Artinya, sosok yang nantinya akan diusung merupakan kader terbaik partai itu.
"Golkar pasti memilih orang yang terbaik di antara tiga nama itu," kata dia.