Sabtu 27 Apr 2024 09:00 WIB

Akademisi Ingatkan Pentingnya Adab dalam Menggunakan Media Sosial

Pengguna media sosial harus hormati privasi dan hak orang lain.

Media sosial (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Media sosial (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa akademisi mengingatkan pentingnya adab, kecakapan digital, dan pemahaman mengenai keamanan digital dalam menggunakan media sosial.

Dosen Fakultas Komunikasi Universitas Pancasila Diana Anggraeni menyampaikan, adab dan etika bermedia sosial mencakup penghormatan pada privasi dan hak orang lain. Dia mengatakan, pengguna media sosial juga semestinya berkomunikasi secara sopan dan santun, menghargai toleransi dan keberagaman, serta tidak melakukan perundungan maupun pelecehan dan tidak menyebarkan kabar bohong.

Baca Juga

Di samping itu, Diana mengemukakan pentingnya pengguna media sosial memahami rambu-rambu keamanan dan aturan seputar pemanfaatan media digital. Jadi, agar penggunaan media sosial dapat optimal dengan baik, perlu sekali untuk mengenali audiens, fokus, dan konsisten terhadap rambu keamanan digital. Sebarkanlah konten yang positif dan mendidik, serta jalin kolaborasi untuk menciptakan kreativitas yang membangu.

"Mari menjadikan ruang media sosial yang mencerminkan nilai-nilai ke-Indonesia-an, sebagai tempat belajar, berinteraksi, dan bertumbuh kembang sekaligus wadah untuk mengaktualisasikan diri sebagai bangsa yang bermartabat," kata Diana.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Pandu Digital Anshar Syukur menyampaikan bahwa beraktivitas di media sosial membutuhkan kecakapan digital. Individu yang memiliki kecakapan digital adalah individu yang mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi keuangan digital.

Dia juga menyampaikan pentingnya berperilaku positif dalam menggunakan media sosial. "Yaitu melakukan interaksi yang konstruktif, menghargai, dan bertanggung jawab," kata dia.

Anshar mengingatkan bahwa rekam jejak digital bisa mempengaruhi reputasi dan citra diri, yang selanjutnya dapat berdampak terhadap upaya membangun hubungan maupun jejaring. "Rekam jejak digital juga relevan dengan membangun jejaring atau networking, pengaruh dalam hubungan pribadi, serta masalah keamanan digital," kata dia.

Sementara itu, Dosen Universitas Multimedia Nusantara Rismi Juliadi menyampaikan pentingnya menjaga keamanan data dan privasi selama beraktivitas di ruang digital.

Agar aman dari ancaman privasi di dunia digital, sebaiknya gunakan perangkat yang terpercaya dan hanya mengunduh aplikasi yang aman atau tersertifikasi. Lalu, aktifkan sistem keamanan dua langkah dan jangan mengumbar data pribadi di media sosial. "Waspadai pertemanan dengan orang yang tak dikenal," ujar Rismi.

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement