Namrud meremehkan pesan tersebut, sehingga mulai merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya, lalu dua ekor ular besar masuk ke dalam dirinya dan mengelilingi tubuhnya serta meremas tulang rusuknya. Lalu ia mengeluarkan pedangnya dan memenggal kepala ular-ular itu, namun kepala-kepala itu tumbuh lagi.
Dia mengenakan abaya hitam lebar dan meminta tentaranya untuk membawakannya kepala semua anak di kerajaan agar dijadikan sebagai makanan untuk ikan paus. Di antara penduduk itu ada seorang lelaki miskin bernama Kawa yang bekerja sebagai pandai besi, dan beriman pada Nabi Ibrahim.
Tentara Namrud membantai kedua anaknya di depan matanya sendiri. Lalu Kawa pergi bersama sejumlah penduduk ke istana Namrud, dan mengancamnya untuk beriman kepada Tuhannya Nabi Ibrahim, Allah. Jika tidak, mereka akan membunuhnya.
Lantas Namrud mengumpulkan pasukan untuk melawan mereka. Namun Allah SWT mengirimkan pasukan lalat untuk melawannya dan membinasakannya. Kisah ini juga ditemukan di sejumlah buku sejarah Persia. Namun mereka menyebut Namrud sebagai Al-Dahhak atau Izdhak.
Adapun kisah pertemuan Namrud dengan Nabi Ibrahim, diabadikan dalam Alquran, sebagai berikut:
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
"Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim." (QS. Al Baqarah ayat 258)
Ayat tersebut menggambarkan Nabi Ibrahim yang meyakinkan Namrun bahwa Tuhannya adalah satu-satunya Tuhan di alam semesta ini dan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan hidup mereka. Namun Namrud menjawab bahwa dia juga bisa melakukan hal itu.
Sumber:
https://www.xn--wgbdm.com/2022/05/history_1.html
https://arabicpost.net/%d8%ab%d9%82%d8%a7%d9%81%d8%a9/2024/04/26/%d8%b3%d8%a7%d8%ad%d8%b1/