Selasa 07 May 2024 21:10 WIB

Shell Bakal Jual SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Kedua belah pihak masih enggan berikan komentar terkait kesepakatan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Sebuah pesawat terbang melewati  pom bensin shell.
Foto: AP Photo/Kirsty Wigglesworth
Sebuah pesawat terbang melewati pom bensin shell.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raksasa energi Shell dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan milik negara Arab Saudi, Saudi Aramco, untuk menjual bisnis SPBU-nya di Malaysia, yang merupakan jaringan terbesar kedua di negara itu. Informasi ini merujuk pada sumber industri yang mengetahui pembicaraan tersebut.

Shell menolak berkomentar mengenai pembicaraan tersebut, tetapi mengatakan bahwa Malaysia adalah negara yang penting bagi perusahaan. Saudi Aramco juga menolak berkomentar.

Baca Juga

Shell yang berbasis di London (SHEL.L), memiliki sekitar 950 stasiun bahan bakar di seluruh negara Asia Tenggara, menurut situs webnya. Dan hanya perusahaan milik negara Malaysia, Petronas, yang mengoperasikan jaringan yang lebih besar.

Pembicaraan dimulai pada akhir 2023 dan kesepakatan dapat diselesaikan dalam beberapa bulan mendatang, kata salah satu sumber. Menurut sumber yang diberi penjelasan tentang masalah ini mengatakan bahwa nilai kesepakatan potensial sekitar 4 miliar hingga 5 miliar ringgit (844 juta hingga 1,06 miliar dolar AS).

Selain stasiun-stasiun pengisian bahan bakar, Shell menjual pelumas industri, memproduksi minyak mentah dan gas alam di lepas pantai negara bagian Sarawak dan Sabah, serta menjadi mitra usaha patungan dalam dua usaha gas alam cair (LNG).

Penjualan ini merupakan bagian dari upaya CEO Wael Sawan untuk memfokuskan operasi perusahaan pada bisnis-bisnis yang paling menguntungkan. Shell telah mengatakan bahwa mereka akan mendivestasikan 500 SPBU pada tahun ini dan tahun depan. Shell juga sedang dalam proses menjual kilang minyak dan kompleks petrokimia di Singapura.

“Upaya Shell untuk menjual stasiun bahan bakarnya di Malaysia sejalan dengan langkahnya untuk menjual kilangnya di Pulau Bukom di Singapura, yang memasok jaringan tersebut,” kata salah satu sumber seperti dilansir Reuters, Selasa (7/5/2024).

Adapun Saudi Aramco tidak memiliki SPBU di Malaysia, meskipun perusahaan ini memiliki 50 persen dari kilang Pengerang yang berkapasitas 300 ribu barel per hari (bph) di Johor melalui sebuah perusahaan patungan dengan Petronas, yang menjual bahan bakar di dalam negeri dan ekspor.

Aramco mengoperasikan SPBU di Arab Saudi dan juga mengoperasikan SPBU di tempat lain melalui usaha patungan dengan perusahaan besar Prancis TotalEnergies dan S-Oil Corp Korea Selatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement