Menurut Saanih, mendiang ayahnya merupakan pribadi yang baik yang rutin beribadah dan sesekali mengurusi rumah tangga.
"Sehari-hari ya ibadah. Kan kebetulan almarhum juga imam mushalla, terus paling ya buka warung sama memelihara tanaman," tutur dia.
Diketahui, penikaman ustadz Saidih yang tewas usai dilarikan ke rumah sakit terjadi di tempat wudhu Mushalla Uswatun Hasanah, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Waktu azan Subuh kan kita langsung ke lantai atas mushalla. Saya lagi shalat sunnah dua rakaat. Tiba-tiba Pak Ustadz berteriak maling dua kali. Enggak lama jamaah pada turun (menuju tempat wudhu) melihat korban sudah berdarah-darah," kata Supriyadi salah seorang saksi mata yang ada di lokasi.
Supriyadi mengatakan korban ditusuk pada punggung bagian kanan.
"Katanya si ditusuk dari belakang. Tapi saya enggak lihat kejadiannya itu kan di tempat wudhu yang kondisinya gelap. Kita kan shalat di atas. Taunya ketika Pak Ustadz sudah berdarah," kata Supriyadi.