Kamis 30 May 2024 21:35 WIB

BI: Volume Transaksi QRIS di Jakarta Tumbuh 263 Persen

pelaku usaha dengan QRIS di Jakarta capai 5,13 juta

Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI (BI 7-Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) di level 3,5 persen.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI (BI 7-Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) di level 3,5 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Musni Hardi K. Atmaja mengatakan, akumulasi volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) di Jakarta tumbuh 263 persen secara year-on-year (YoY) mencapai 462,55 juta sampai dengan April 2024.

“Sampai dengan April 2024, akselerasi QRIS terus berlanjut dengan akumulasi volume transaksi mencapai 462,55 juta transaksi. Itu naiknya 263 persen secara tahunan jika dibandingkan tahun lalu,” kata Musni dalam acara diskusi “Unfiltered Live #5” di Jakarta, Kamis.

Pencapaian tersebut, kata Musni, didukung oleh pelaku usaha dengan QRIS di Jakarta yang mencapai 5,31 juta hingga April 2024 atau tumbuh 16 persen YoY. Jumlah pelaku usaha dengan QRIS tersebut setara 12 persen dari pangsa nasional.

KPwBI DKI Jakarta juga mencatat, pengguna QRIS terus tumbuh didorong oleh penyelenggaraan event. Pada April 2024, jumlah pengguna QRIS di Jakarta telah mencapai 5,78 juta.

Adapun target pengguna baru QRIS di Jakarta pada tahun ini yaitu 274.778 pengguna. KPwBI DKI Jakarta juga menargetkan akumulasi volume transaksi mencapai 1 miliar hingga akhir tahun 2024.

Musni mengatakan pihaknya optimistis target tersebut dapat dicapai pada akhir tahun. Oleh sebab itu, dia mendorong pelaku industri untuk bekerja sama mempercepat pengadopsian QRIS, terutama pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Di sisi lain, KPwBI DKI Jakarta terus mendorong digitalisasi transaksi bagi UMKM sehingga pencatatan keuangan untuk usahanya dapat terekam dengan baik.

Melalui strategi SAAS (Sinergi, Adopsi, Akseptasi, dan Sosialisasi), BI Jakarta berupaya untuk memperluas pengguna dan volume transaksi QRIS termasuk melalui program “Nyok Pake QRIS”.

Sejak 2022, KPwBI DKI Jakarta telah meluncurkan QRIS di 13 pasar tradisional dan 10 pusat perbelanjaan di seluruh wilayah Jakarta.

BI juga selalu berinovasi dalam mengembangkan fitur-fitur layanan QRIS seperti mengadopsi fitur cross border yang dapat digunakan untuk transaksi pembayaran antar-negara. Kemudian pada Agustus tahun lalu, BI telah meluncurkan fitur QRIS TUNTAS yang memungkinkan pengguna melakukan tarik tunai, transfer, dan setor tunai di ATM atau agen QRIS yang terdaftar.

Secara nasional nominal transaksi QRIS tumbuh 175,44 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 48,12 juta dan jumlah merchant 31,61 juta. Hal ini diungkapkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan April 2024.

Selain QRIS, BI juga mencatat transaksi BI-RTGS meningkat 6,62 persen (yoy) mencapai Rp 42.005,48 triliun. Kemudian, transaksi BI-FAST naik 55,40 persen (yoy) mencapai Rp 1.760,59 triliun.

Sementara itu, nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/D turun sebesar 3,80 persen (yoy) sehingga mencapai Rp 1.831,77 triliun. Sedangkan nominal kartu kredit masih meningkat 7,71 persen (yoy) mencapai Rp105,13 triliun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement