REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masyarakat dunia sedang memperhatikan kota Rafah di Gaza, Palestina yang sedang diserang secara brutal oleh zionis Israel. Muncul gerakan All Eyes on Rafah atau semua mata tertuju ke Rafah.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur merespons viralnya gerakan All Eyes on Rafah.
Menurutnya, gerakan itu adalah ekspresi suara kesedihan dunia melihat penderitaan rakyat Palestina yang dibombardir oleh Israel tanpa perikemanusiaan.
"Dunia menangis pilu tanpa bisa melakukan apa-apa (menyaksikan Rafah, Gaza, Palestina dibom Israel)," kata Gus Fahrur kepada Republika.co.id, Kamis (30/5/2024)
Gus Fahrur menegaskan, Israel tidak mematuhi peraturan dan hukum internasional. Israel membantai rakyat Palestina tidak berdosa yang butuh makan dan perlindungan.
"Doa dan airmata dunia sudah tumpah melihat Rafah menderita, semoga keadilan Allah SWT Yang Maha Perkasa segera turun untuk menyelamatkan mereka (rakyat Palestina dari kekejaman Israel)," ujar Gus Fahrur.
Gus Fahrur mengajak, mari ikut berdoa dan menunggu keajaiban kodrat Allah SWT atas mereka, yakni orang-orang zalim. Yaitu Israel yang membunuh rakyat Palestina.
Sebelumnya, Aqsa Working Group (AWG) menyampaikan bahwa serangan zionis Israel di tenda pengungsi di kota Rafah, Gaza, Palestina, belum lama ini benar-benar keterlaluan. Bersama umat manusia lainnya, AWG mengutuk serangan tersebut sekeras-kerasnya.
"Saya juga mengutuk pemerintah Amerika yang masih saja tanpa malu membela bahkan membiaya genosida zionis Israel terhadap rakyat Palestina," kata Presidium AWG, Anshorullah kepada Republika.co.id, Selasa (28/5/2024).
Anshorullah mengatakan, yang dilakukan rezim zionis Israel itu adalah pembangkangan terhadap semua hukum internasional yang harus dihentikan. Bukan hanya Benjamin Netanyahu, melainkan seluruh entitas zionis haruslah dihentikan. Karena zionisme telah jelas wajah zalimnya setidaknya sejak 7 bulan terakhir ini.
Anshorullah mengatakan, serangan barbar di Rafah semakin menunjukkan kepanikan dan putus asa dari rezim zionis Israel. Mereka sama sekali tidak berhasil memadamkan perlawanan pejuang Palestina, sebaliknya justru kehilangan banyak sekali dukungan dari sekutu-sekutunya.
"Mereka (zionis Israel) putus asa karena propaganda dan berbagai kebohongan mereka atas invasi di Gaza satu demi satu terbongkar, dan justru menghasilkan peningkatan status negara Palestina di PBB, nyaris menjadi anggota penuh," ujar Anshorullah.
Anshorullah menegaskan, zionis Israel putus asa karena saat ini sedang diadili oleh International Court of Justice (ICJ), bahkan International Criminal Court (ICC) berencana memburu dan menangkap Netanyahu dan Yoav Galant.
Presidium AWG ini mengungkapkan, negara-negara Eropa sekutu dekat zionis Israel, satu demi satu mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat. Selain itu tentu saja, masyarakat global semakin murka atas kekejian zionis Israel.
Sebelumnya, diberitakan tentara zionis Israel terus menggempur Rafah di Gaza, Palestina. Zionis Israel menargetkan wilayah Tal as-Sultan, Saudi, Tal Za’roub dan al-Hashashin di kota tersebut, bahkan zionis Israel dengan sangat kejam membunuh dan melukai banyak warga Palestina.
Dilansir dari laman Al Jazeera, Selasa (28/5/2024), Israel mengebom sebuah kamp tenda yang menampung warga Palestina di zona aman yang ditentukan di Rafah. Serangan zionis Israel membuat 45 orang wafat secara syahid, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Serangan zionis Israel terhadap kamp di Tal as-Sultan terjadi setelah pasukan Israel mengebom tempat penampungan yang menampung pengungsi Palestina di daerah lain, termasuk Jabalia, Nuseirat dan Kota Gaza. Serangan Israel membuat sedikitnya 160 orang wafat secara syahid, menurut pejabat Palestina.