Kamis 06 Jun 2024 07:06 WIB

Lima Pengakuan Mengejutkan Pembunuhan Vina, dari Oknum Intel Sampai Isu Kekerasan

Keluarga Vina mengaku didatangi oknum intel saat menyetujui pembuatan film Vina.

Rep: Fauzi Ridwan/Lilis/ Red: Teguh Firmansyah
Wasnadi Otong ayah dari almarhumah Vina korban pembunuhan di Cirebon tahun 2016 tiba di Mapolda Jawa Barat untuk memenuhi pemanggilan pemeriksaan, Rabu (5/6/2024). Ia didampingi oleh anaknya Marliyana kakak kandung Vina dan tim pengacara Hotman 911.
Foto:

Namun mereka terpaksa mengaku karena saat menjalani pemeriksaan di kepolisian, mereka mendapat tindakan kekerasan dari polisi.

"Itu pengakuan mereka. Jadi tidak bisa mengatakan tidak. Mereka diarahkan untuk mengakui iya," ungkap mantan narapidana kasus tipikor yang mendekam di Lapas Kesambi pada 2014 – 2019 tersebut.

Budi pun sudah menanyakan kenapa mereka tidak mengungkapkan hal itu di pengadilan. "Saya tanya, kenapa Man (Sudirman) tidak ngomong di waktu persidangan? (Sudirman menjawab) Kalau saya ngomong waktu persidangan, nanti saya pulangnya pasti ‘digulung’ lagi," kata Budi.

5. Pengakuan Liga Akbar

Liga Akbar saksi kunci pembunuhan Vina dan Ekky di Cirebon tahun 2016 mencabut keterangan pada berita acara pemeriksaan (BAP) tahun 2016 silam dari penyidik Polda Jawa Barat. Saat kejadian pembunuhan, ia tidak bersama Ekky dan tidak mengetahui pembunuhan tersebut.

Bana kuasa hukum Liga Akbar mengatakan keterangan kliennya yang tertuang di BAP tahun 2016 silam telah dicabut saat menjalani pemeriksaan di Polda Jabar. Ia sempat kaget dengan sikap yang dipilih Liga Akbar untuk mencabut BAP tersebut.

"Liga pernah diperiksa, saat itu dia menyampaikan sedang bersama Vina dan Ekky. Mas Liga berbelok ke kanan ke gang MAN 2 dan mas Ekky lurus. Dalam pemeriksaan mencabut keterangannya karena dia sampaikan sebenarnya  peristiwa tidak seperti itu," ucap dia saat dihubungi, Rabu (5/6/2024).

Ia menyebutkan bahwa tidak pernah bersama Ekky saat peristiwa pembunuhan tersebut terjadi. Namun, Liga berada di SMA 4 Cirebon.

Bana mengatakan kliennya mengakui jika sebelum peristiwa terjadi pada sore hari bersama Ekky atau pada tanggal 27 Agustus 2016 silam. Mereka berdua nongkrong bersama beberapa orang telan lainnya di warung yang berada di SMA 4 Cirebon.

"Setengah 5 masih nongkrong, lalu Ekky izin mau jemput Vina. Mereka balik lagi ke tongkrongan dan tidak lama Ekky dan Vina pamit ada rapat XTC di Kuningan dengan titik kumpul di satu tempat," ungkap dia.

Setelah itu, ia mengatakan Liga tidak mengetahui apa yang dilakukan dan yang terjadi kepada Ekky. Bana mengatakan Liga saat itu masih nongkrong dan mendapatkan kabar bahwa Ekky meninggal dunia.

"Jam 12 malam mendapatkan kabar Ekky meninggal melalui BBM temannya yang ikut nongkrong. Vina gunakan (jaket XTC) dan Ekky pakai motor Xeon itu benar," kata dia.

Saat menjalani pemeriksaan tahun 2016, ia mengatakan Liga merasa kebingunan untuk memberikan pernyataan. Termasuk tidak paham dengan kondisi saat itu yang terjadi.

 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement