Selasa 09 Jul 2024 10:51 WIB

Hebatnya Ingatan Nabi Adam, Sains Ungkap Hubungan Molekul Tanah dengan Otak Manusia

Nabi Adam mampu menyebutkan kembali nama-nama benda.

Red: A.Syalaby Ichsan
Otak manusia (Ilustrasi)
Foto:

Prof. Carl Sagan dari Princeton University, AS, dalam bukunya, The Dragons of Eden Speculations on the Evolution of Human Intellegence, memberi gambaran manusia memang unggul bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain ciptaan Tuhan. Salah satu keunggulannya, yakni manusia dilengkapi dengan sistem penyimpan informasi (memori). Sistem penyimpan informasi pada manusia ada dua macam:

(1) Jaringan otak, yang menyimpan informasi apa pun yang dapat direkam olehnya; otak manusia mempunyai kemampuan untuk menyimpan informasi sebanyak 1013 bit atau 107 Gbit. 

photo
Otak manusia bisa dijaga agar tetap tajam meski bertambah tua. - (pixabay)

Neuroscientists membedakan beberapa jenis kemampuan learning dan memory otak sebagai berikut: Working memory, yaitu kemampuan otak dalam menjaga/merawat informasi secara temporer tentang tugas; Episodic memory, yaitu kemampuan untuk mengingat rincian dari kejadian- kejadian yang spesifik; Semantic memory, yakni kemampuan untuk mempelajari fakta-fakta dan hubungannya (the ability to learn facts and relationships); Instrumental learning, yaitu kemampuan untuk memberikan rewards dan punishments dalam modifikasi sifat-sifat gangli; dan Motor learning, yakni kemampuan untuk menghaluskan pola-pola gerakan tubuh dengan praktik atau banyak pengulangan.

(2) DNA-Kromosomal, yaitu molekul DNA yang ada di kromosom, yang menyimpan informasi genetik manusia. Informasi ini akan dialihkan atau diturunkan kepada keturunannya.

DNA-kromosomal manusia mampu menyimpan memori sebanyak 2x1010 bit atau sekitar 2x104 Gbit. Kapasitas menyimpan informasi DNA-kromosomal manusia ini sebanding dengan buku setebal dua juta halaman, atau sebanding dengan 4.000 jilid buku dengan tebal masing-masing 500halaman. Kedua penyimpan memori yang canggih ini terbuat dari unsur- unsur yang ada di tanah.

Inilah jawaban mengapa Adam mampu menangkap dan mengerti semua yang diajarkan Allah, berupa nama-nama benda-benda, serta mengungkapkannya kembali dengan benar. Manusia Adam dilengkapi dengan instrumen penyimpan dan pengekspresi kembali memori: jaringan otak dan DNA yang terdiri dari unsur-unsur tanah itu, di saat instrumen itu nihil dalam diri malaikat.

Iblis menyombongkan diri karena kebodohannya dalam memahami ciptaan Allah, dengan melecehkan unsur tanah. Karena makhluk manusia ini lebih cerdas dibanding malaikat, Allah memerintahkan semua malaikat untuk sujud (hormat) kepada Adam. Semua malaikat, kecuali Iblis, memberikan penghormatan kepada Adam, menaati perintah Allah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement