Selasa 06 Aug 2024 11:50 WIB

Kata Kemenkeu Soal Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2024: Masih Sesuai Jalur

BPS menyebut pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5,05 persen.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05 persen secara tahunan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05 persen secara tahunan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu menanggapi soal pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2024 yang hanya tumbuh 5,05 persen. Febrio menilai angka pertumbuhan ekonomi tersebut masih di jalurnya dengan target 5,1—5,2 persen sepanjang 2024, di tengah kondisi perlambatan ekonomi global.

“Sejauh ini stabilitas dari perekonomian kita cukup mengarahkan kita ke sekitar 5,1—5,2 persen dan itu tentunya dibandingkan dengan situasi yang sedang kita hadapi dan juga banyak negara yang mengalami kesulitan pertumbuhan, kita di 5,1—5,2 persen itu prestasi yang luar biasa,” kata Febrio kepada wartawan di Kantor Kemenkeu, Selasa (6/8/2024).

Baca Juga

Dengan demikian, meskipun angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2024 yang notabene melambat dibandingkan dengan kuartal I 2024 di angka 5,11 persen, pergerakannya tidak keluar dari ekspektasi tahun 2024.

“Kalau kita bisa pertahankan dengan baik, ini tentu akan menjadi modal bagi kita untuk terus (tumbuh) ke depannya. Sejauh ini kalau kita total sudah sekitar 5,1 persen, ini sesuai dengan ekspektasi kita dan nanti harapannya di kuartal 3 tetap kita pertahankan,” jelasnya.

Sebelumnya diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II 2024. Besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp 5.536,5 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp 3.231 triliun.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 bila dibandingkan kuartal II 2023 atau secara year on year (yoy) tumbuh 5,05 persen,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (5/8/2024).

BPS menyatakan konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024. Hal itu mengindikasikan masih kuatnya permintaan domestik.

“Komponen konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 54,53 persen, tumbuh kuat 4,93 persen. Hal ini mengindikasikan masih cukup kuatnya permintaan domestik dan daya beli masyarakat,” kata Edy. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement