Kamis 29 Aug 2024 07:31 WIB

Pakar Dukung PDIP Majukan Kader Bukan Anies: Hal Wajar

Memerahkan Anies atau menjadikan Anies kader itu satu hal yang harus dipenuhi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Calon gubernur Pramono Anung yang diusung PDIP mendaftarkan diri di kantor KPU DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Calon gubernur Pramono Anung yang diusung PDIP mendaftarkan diri di kantor KPU DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas (Unand) Asrinaldi menilai, kebijakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengusung kadernya sendiri untuk maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024, yakni Pramono Anung-Rano Karno merupakan hal yang wajar dan patut ditiru.

"Karena memang tidak semudah itu mencalonkan orang dengan jabatan sebagai gubernur yang menjadi bagian dari proyeksi pemimpin masa depan tanpa harus terikat sebagai kader partai," kata Asrinaldi saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (29/8/2024).

Baca Juga

Oleh sebab itu, ia juga menilai, wajar apabila PDIP sempat berkeinginan menjadikan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai kader partai sebelum mengusungnya. Hingga pada akhirnya, PDIP memilih untuk mendaftarkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung ke KPU Provinsi DKI Jakarta pada Rabu (28/8/2024).

"Memerahkan Anies atau menjadikan Anies kader itu satu hal yang harus dipenuhi karena bagaimana pun tentu PDI Perjuangan akan berpikir bahwa pencalonannya ini memang harus ada kaitannya dengan proses kaderisasi. Jadi, tidak menjadi partai yang bisa menerima, dan bisa juga mudah melepaskan kader-kadernya," ujar Asrinaldi.

Terlebih, kata Asrinaldi, terdapat fungsi partai politik untuk mengutamakan proses kaderisasi dan rekrutmen politik. Sehingga keputusan PDIP harus dipahami oleh semua pihak tidak mengusung calon dari luar dalam hal ini Anies.

Adapun pasangan Pramono-Rano akan melawan M Ridwan Kamil-Suswono pada Pilgub Jakarta. Satu lagi pasangan dari jalur independen, Komjen (Purn) Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto mendaftar ke KPU Jakarta pada Kamis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement