Sabtu 07 Sep 2024 09:20 WIB

Viral Ceramah Habib Rizieq Shihab Haramkan Ganggu Misa yang Dipimpin Paus

Habib Rizieq meminta umat Islam juga tak menghadiri misa umat Katolik.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Habib Rizieq Shihab (HRS) mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) 47 di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (14/2/2024) tengah hari untuk melakukan pencoblosan pilpres dan pileg 2024.
Foto: Republika/Fuji E Permana
Habib Rizieq Shihab (HRS) mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) 47 di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (14/2/2024) tengah hari untuk melakukan pencoblosan pilpres dan pileg 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-6 September telah berakhir. Umat Katolik pun bisa menyelenggarakan misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (5/9/2024) dengan lancar. Puluhan ribu umat Katolik tampak menghadiri misa yang berlangsung khidmat tersebut.

Menyikapi penyelenggaraan misa akbar umat Katolik dan kunjungan Paus Fransiskus, pendiri Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengungkapkan, umat Islam harus bertoleransi dengan adanya kunjungan pimpinan tertinggi umat Katolik tersebut. Termasuk, misa akbar yang dilaksanakan di SU GBK, Jakarta.

Baca Juga

“Umat Islam tidak boleh mengganggu. Haram umat Islam mengganggu. Itu toleransi ya ikhwah,”ujar Habib Rizieq lewat video yang beredar di X.

Meski demikian, Habib Rizieq meminta agar umat Islam tidak menghadiri acara misa yang merupakan peribadatan umat Katolik. Dia mengatakan, hal tersebut menjadi bentuk prinsip lakum diinukum waliyadin atau “Bagimu agamamu bagiku agamaku.”

“Lagipula kalau umat Islam kesana mau ngapain. Jangan-jangan nanti umat Katolik tersinggung mau ngapain kalian datang kemari. Jangan-jangan mau mata-matain kita,”kata dia.

 

Paus bertolak ke Papua Nugini..

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement