REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) menggelar Rakernas Ke-3 di Asrama Haji, Pondok Gede Jakarta pada 18-22 September 2024. Rakernas tahun ini mengusung tema "Berilmu, Beramal, Berbakti Untuk Negeri" dalam rangka penguatan organisasi.
Ketua Umum BKMT Pusat, Ustazah Syifa Fauzia mengatakan, Rakornas Ke-3 BKMT tahun 2024 menitik beratkan kepada penguatan organisasi bertema berilmu, beramal, berbakti untuk negeri. Inilah yang diinginkan, BKMT menjadi sikap yang diharapkan dapat dilakukan sebagai penguatan karakter organisasi, dan penguatan karakter seluruh pengurus BKMT yang ada di seluruh Indonesia.
"Pada kesempatan satu tahun belakangan ini saya telah pergi kurang lebih ke sepuluh daerah di Indonesia, dan sejak 2021 hingga tahun 2024 sekarang ini saya sudah pergi hampir ke seluruh daerah di Indonesia, melihat bagaimana BKMT luar biasa semangatnya," kata Ustazah Syifa saat pembukaan Rakornas Ke-3 BKMT di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis (19/9/2024)
Ustazah Syifa melihat pengkaderan di BKMT berjalan meski telah ditinggalkan oleh pendiri BKMT yakni ibunda Prof. Dr Tutty Alawiyah. Di beberapa daerah telah ada pergantian pengurus BKMT. Meskipun mungkin yang senior-senior masih banyak yang tetap hadir dan tetap membersamai BKMT hingga sekarang ini.
Ustazah Syifa mengungkapkan bahwa dirinya datang ke berbagai daerah di Indonesia. Para senior-senior, ustazah dan tokoh BKMT, mereka ada yang masih menjadi politisi, masih menjadi pebicara-pebicara, dan masih menjadi akademisi. Mereka membersamai BKMT hingga saat ini usianya sudah 70-80 tahun. Tapi sangat semangat sekali untuk bisa menghadirkan BKMT dalam berbagai syiar-syiar dakwahnya.
"Insya Allah ini akan menularkan semangat bagi kami yang lebih muda untuk dapat terus membersamai BKMT ke depan," ujar Ustazah Syifa.
Ustazah Syifa mengatakan, penting bagi anggota BKMT untuk memperkuat peran serta visi BKMT untuk mewujudkan kader yang berkualitas, yang berdaya, berperan aktif dalam pembangunan bangsa, dan memegang teguh nilai-nilainya keislaman.
"Insya Allah pada tanggal 1 Januari 2025, BKMT akan sampai pada usia 54 tahun, bahkan usianya lebih tua dari saya, tapi dalam prakteknya dan dalam pengaplikasiannya di lapangan, sebetulnya 90 persennya (anggota BKMt yang aktif rata-rata usianya) adalah 45 tahun, 50 tahun ke atas," ujarnya.
Ketua BKMT Pusat ini juga mengapresiasi semangat pengurus BKMT yang sudah berusia 45-50 tahun ke atas tapi tetap semangat.
Ustazah Syifa juga mengatakan ada beberapa hal yang kedepannya ingin sekali diwujudkan BKMT. Di antaranya membereskan database BKMT.
"Saya kalau ditanya, berapa jumlah anggota BKMT? Karena setiap saya pergi, luar biasa, kita pergi ke Sulawesi Utara, di mana di sana Muslimnya itu bukan mayoritas, tapi pada saat pelantikan 20 ribu yang hadir," jelasnya.
Di wilayah lainnya di berbagai daerah di Indonesia saat digelar acara juga dihadiri 20 ribu hingga 30 ribu orang. Insya Allah sedepannya BKMT akan bisa membuat database yang lebih comprehensive. Insya Allah mudah-mudahan banyak kegiatan-kegiatan BKMT yang lebih masif.
"Kita juga ingin punya rumah sakit seperti Muhammadiyah, jadi mudah-mudahan bisa diawali dengan Rumah Sakit Alawiyah misalnya, Insya Allah," ujar Ustazah Syifa.
Ia menambahkan, Universitas Islam As-Syafiiyah (UIA) ingin memperbanyak beasiswa untuk para perawat, ustazah, dan dokter-dokter. Karena di UIA ada S3 dakwah. Jadi untuk bapak-ibu yang mau melanjutkan S1, S2, S3 ini tersedia di UIA. Mudah-mudahan BKMT bisa memberikan beasiswa.