Jumat 27 Sep 2024 07:26 WIB

Menuju Indonesia Pusat Halal Global, Pelaku Industri Halal Harus Siap Berkompetisi

Tantangan kedua adalah pemberlakuan kewajiban halal di Indonesia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja menyiapkan makanan halal di stan kuliner Kediri Town Square saat peluncuran Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (23/8/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Pekerja menyiapkan makanan halal di stan kuliner Kediri Town Square saat peluncuran Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (23/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto mengatakan, para pelaku industri halal dalam negeri harus siap untuk berkompetisi langsung dengan produsen halal global. Ia pun menyebutkan, terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian penuh dalam pengembangan industri halal di Indonesia.

“Pertama, ekspor Indonesia ke negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) saat ini baru mencapai 13,38 miliar dolar AS. Angka ini masih sangat mungkin untuk ditingkatkan,” ujarnya saat membuka Pameran Halal Indo di ICE BSD, Tangerang, Kamis (26/9/2024)

Baca Juga

Tantangan kedua adalah pemberlakuan kewajiban halal di Indonesia bagi produk makanan dan minuman, hasil sembelihan, dan jasa penyembelihan, yang dimulai di bulan Oktober 2024 ini. Tantangan lain yang tidak kalah penting adalah potensi masuknya impor produk halal yang membanjiri pasar dalam negeri. Produk-produk halal impor dengan sertifikasi halal dari Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) yang telah memiliki Mutual Recognition Agreement (MRA) dengan Indonesia dan telah teregistrasi bisa masuk ke tanah air, baik berupa bahan baku yang mungkin menjadi kebutuhan industri dalam negeri, maupun produk hilir yang dapat langsung dikonsumsi.

Berdasarkan data State of Global Islamic Economy Report 2023-2024, dengan jumlah muslim dunia saat ini mencapai 1,8 miliar jiwa dan akan terus bertambah, konsumsi produk industri halal pada tahun 2024 diprediksi akan mencapai 2,4 triliun dolar AS. Konsumsi produk halal global oleh konsumen muslim diperkirakan mencapai sebesar 2,29 triliun dolar AS.