REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa para ulama telah banyak berkontribusi untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, sehingga sudah selayaknya mendapatkan apresiasi oleh pemerintah.
Ia menyampaikan para ulama, santri, dam pejuang Islam telah banyak membantu untuk membangun pendidikan mental atau karakter, serta turut serta mencerdaskan kehidupan masyarakat Indonesia sejak sebelum kemerdekaan hingga saat ini.
"Mereka para ulama terdahulu dan sekarang sudah memberikan segalanya untuk negara," kata Muhaimin saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasina Darul Quran Wal Hadits, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa pagi.
Menurut dia, para ulama dan santri yang telah berjuang pada saat itu setara dengan pahlawan nasional yang diakui oleh negara, sehingga nilai-nilai luhur yang telah dilakukan harus menjadi contoh bagi generasi berikutnya.
"Para santri saat ini harus bersyukur karena dilahirkan atau dididik di lingkungan pesantren yang banyak memberikan nilai luhur kehidupan," ujar pria yang kerap disapa Gus Imin itu.
Ia menambahkan pemerintah sejak 2015 atau di bawah kepemimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo telah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
"Hal itu merupakan bentuk apresiasi negara kepada para ulama dan santri yang telah banyak berjasa kepada bangsa," ujarnya.
Muhaimin menegaskan pesantren harus menjadi benteng utama untuk melawan segala bentuk penindasan dan kekerasan kepada masyarakat.
"Para santri harus menjadi contoh teladan yang baik untuk masyarakat," ujar ketua umum salah satu partai nasional itu.
Para alumni pesantren, kata dia, harus selalu berkontribusi aktif membantu pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat, sehingga cita-cita ulama terdahulu bisa dipertahankan.
Sementara itu, Hari Santri Nasional 224 diperingati sebagai bentuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri, dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama.