REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Abu Said Ahmad bin Isa al-Kharraz al Baghdadi (Diperkirakan wafat di antara 279 H-286 H) sebelumnya adalah seorang tukang sepatu di Baghdad. Namun, setelah dia berjumpa dengan Zun Nun al Mishri dan bersahabat dengan Bisyr al Haafi serta Sirry al Saqathi, Abu Said Al Kharraz berubah menjadi ulama yang sengat disegani.
Dia memiliki pengalaman saat di Masjidil Haram. Suatu ketika, dia memasuki masjid dan melihat seorang fakir miskin yang pakaiannya robek-robek sedang mengemis.
Abu Said Al Kharraz berkata dalam hatinya, "Inilah orang yang selalu membebani dan menyusahkan orang lain."
Si fakir miskin itu kemudian melihat ke arah Abu Said Al Kharraz dan membaca kutipan ayat:
رَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَا فِيْ نُفُوْسِكُمْ
rabbukum a‘lamu bimâ fî nufûsikum
Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu (Alquran Surat Al Isra ayat 25)
Abu Said terkejut bukan kepalang. Dia merasa malu atas keburukan pikirannya terhadap orang fakir miskin itu. Abu Said langsung beristighfar dan bertaubat dalam hatinya. Ketika dia hendak berlalu dari situ, si fakir tadi memanggilnya dengan melanjutkan kutipan ayat Surat Al Isra ayat 25 tadi.
اِنْ تَكُوْنُوْا صٰلِحِيْنَ فَاِنَّهٗ كَانَ لِلْاَوَّابِيْنَ غَفُوْرًا
in takûnû shâliḫîna fa innahû kâna lil-awwâbîna ghafûrâ
jika kamu orang yang baik, maka sungguh, Dia Maha Pengampun kepada orang yang bertaubat.
Allah-lah yang memiliki hati setiap hamba-Nya. Allah Maha Berkehendak untuk menyampaikan apapun di dalam sanubari hamba-Nya. Hati yang dipenuhi dengan keagungan-Nya niscaya akan kaya dengan rahasia-rahasia dari-Nya.
Sumber: 198 Kisah Haji Wali-Wali Allah oleh Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny.