REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG — Permainan video daring populer Grand Theft Auto (GTA) V telah menjadi medan pertempuran antara pemrotes di Hong Kong dengan pemain saingan mereka di daratan Cina. Duel daring dimulai setelah pemain Hong Kong menemukan avatar dalam gim mereka bisa berpakaian seperti demonstran.
Demonstran mengenakan pakaian hitam, masker gas dan helm pengaman kuning. Informasi ini dibagikan pada pekan lalu di platform media sosial dan forum diskusi yang populer di Hong Kong bernama LIHKG.
GTA V adalah gim aksi-petualangan yang memberi hadiah pada pemainnya karena melakukan kejahatan virtual. Ini memungkinkan lusinan pemain untuk berinteraksi secara simultan di lingkungan ‘dunia terbuka’, dengan pencurian bank dan pembajakan mobil sebagai inti dari permainannya.
Tidak perlu waktu lama bagi para pemain Hong Kong untuk mulai menirukan aksi nyata para pemrotes. Mereka melemparkan bom bensin, merusak stasiun kereta api dan menyerang polisi di dunia terbuka GTA V.
Pemain Cina daratan cepat memperhatikan dan beberapa dari mereka turun ke platform media sosial, seperti Twitter dan Weibo, untuk memanggil pemain lain. Ini dilakukan untuk mengalahkan saingan mereka di Hong Kong.
Ada penggunaan istilah merendahkan yang diadopsi oleh beberapa petugas polisi untuk merujuk pada pengunjuk rasa.
“Kecoak menyatakan keinginan mereka untuk membunuh GTA dan mengalahkan kami, perang dalam gim ini mungkin menjadi lebih sengit dan sengit. Apakah Anda siap?” ujar seorang pengguna Weibo, seperti yang dilansir dari CNN, Jumat (27/12).
Pengguna Weibo lainnya merespon dengan mengunggah tangkapan layar karakter mereka berpakaian polisi anti huru –hara dan memegang senjata, dengan tulisan: “Siap!”. Beberapa pertempuran sengit dimainkan secara bersamaan, menurut pemain gim Hong Kong Mickey Chang (20 tahun), dan memainkan gim yang disiarkan langsung di saluran YouTube Minilife HK.
Para pemrotes melemparkan bom bensin ke polisi anti huru-hara yang dikendalikan oleh para pemain gim daratan. Chang menyampaikan pada akhirnya penduduk daratan muncul sebagai pemenang ketika mereka mengalahkan para demonstran Hong Kong.
Chang mengatakan ia suka bermain sebagai pengunjuk rasa. Sebab itu membantu meningkatkan kesadaran di luar negeri tentang situasi di Hong Kong.
“GTA adalah cara yang menyenangkan untuk melibatkan orang-orang dengan sudut pandang yang berbeda untuk didiskusikan, karena Anda dapat memiliki hingga 30 orang asing di server yang mungkin tidak tahu banyak tentang Hong Kong.” Ujar Chang.
CNN telah menghubungi Rockstar Games untuk berkomentar tentang penggunaannya oleh pendukung protes Hong Kong dan oposisi mereka. Ini bukan pertama kalinya para demonstran Hong Kong menonton vido gim untuk mempublikasikan perjuangan mereka.
Pada Oktober, Google menghapus permainan peran yang disebut The Revolution of Our Times dari Play Store dengan alasan pelanggaran terhadap kebijakannya. The Revolution of Our Times dianggap sebagai slogan protes.