Kamis 20 Oct 2022 12:01 WIB

Mahfud Sebut Persenjataan Indonesia Perlu Ditambah untuk Pertahanan

Menhan Prabowo sudah mengajukan proposal investasi persenjataan Indonesia ke Presiden

Red: Agus raharjo
Menko Polhukam Mahfud MD.
Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.
Menko Polhukam Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menilai persenjataan Indonesia perlu ditambah. Hal ini perlu dilakukan untuk menghadapi beragam tantangan di sektor pertahanan, sebagaimana yang disampaikan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dalam beberapa kesempatan.

"Saya sering menghitung (persenjataan yang diperlukan Indonesia) bersama Pak Prabowo. Kalau kita hanya berpikir soal kemampuan atau kekuatan persenjataan kita memang sangat-sangat mencemaskan," kata Mahfud dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga

Hal tersebut ia sampaikan dalam diskusi bersama Rocky Gerung yang disiarkan di kanal YouTube RGTV Channel ID, Rabu (19/10/2022). Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa jumlah pesawat tempur di Indonesia saat ini masih jauh dari jumlah yang seharusnya.

Menurut perhitungan Mahfud bersama Prabowo, kebutuhan pesawat di Indonesia seharusnya berjumlah 200 unit. Namun, Indonesia hanya memiliki 17 unit. Kondisi serupa, kata dia, juga terjadi pada senjata tembak dan kapal perang yang ada di Indonesia.

"Kapal perang dan senjata yang jarak tembaknya 200 ribu kilometer, kita punya berapa? Sementara, kebutuhan dengan luasan seperti ini kita sudah menghitung semua," ujar dia.

Oleh karena itu, dia pun menyampaikan, untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah telah mengharuskan persenjataan sekaligus keahlian anak bangsa dalam bidang pertahanan dipersiapkan untuk menghadapi beragam tantangan pertahanan. Bahkan, tambah dia, Prabowo sudah membuat proposal yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo berisi proyeksi investasi jangka panjang untuk persenjataan Indonesia dari tahun 2022 sampai 25 tahun mendatang.

"Pemerintah katakan ini harus, persenjataan dan keahlian kita harus disiapkan. Itu sudah diproyeksikan sekarang 2022, Pak Prabowo sudah menghitung 25 tahun ke depan," ujar dia

Saat ini, dia mengatakan, proposal investasi jangka panjang untuk persenjataan tersebut sedang dihitung ulang pemerintah. "Kemenhan itu sudah mengajukan proposal kepada presiden dan sekarang sedang dihitung ulang agar cermat menghitungnya sehingga kita nanti akan menyediakan senjata, seperti cara orang Jepang menyikapi negara negara lain," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement