Rabu 18 Jan 2023 17:58 WIB

Mudah Terbangun Ketika Tidur? Atasi Gangguan Malam dengan Dengarkan Brown Noise

Brown noise dapat membuat rileks sehingga meningkatkan rasa kantuk.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Mendengarkan brow noise menjadi salah satu cara mengatasi seseorang yang mudah terbangun ketika tidur. (ilustrasi)
Foto: Dok ANKER Indonesia
Mendengarkan brow noise menjadi salah satu cara mengatasi seseorang yang mudah terbangun ketika tidur. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar menyarankan metode brown noise untuk membantu mendapatkan waktu tidur berkualitas. Metode itu diyakini ampuh mengurangi gangguan malam hari yang tidak diinginkan, terutama bagi orang yang mudah terjaga saat mendengar suara sekecil apa pun.

Pakar tidur sekaligus CEO Mattressnextday, Martin Seeley, mengatakan brown noise adalah suara frekuensi rendah. Suara itu dihasilkan oleh proses yang sama yang menyebabkan gerakan "brownian" atau gerakan partikel acak.

Baca Juga

"Brown noise pada dasarnya menggambarkan penggunaan suara konstan dengan variasi suara minimal. Alih-alih mengubah kecepatan dan nada, suaranya tetap sama, dengan sedikit variasi warna suara," ujar Seeley, dikutip dari laman Express, Rabu (18/1/2023).

Istilah brown noise diciptakan oleh ahli botani abad ke-19 bernama Robert Brown, yang merupakan penemu gerakan "brownian". Selama ini, yang lebih populer adalah white noise atau pink noise, dua metode yang juga dimaksudkan mendukung kualitas tidur.

Brown noise dianggap "lebih dalam" dan "lebih kasar" daripada white noise atau pink noise. Contoh bunyi brown noise dapat mencakup bunyi angin kencang, guntur, samudra, arus sungai, hujan lebat, atau bunyi pesawat terbang.

Penelitian menunjukkan bahwa brown noise dapat membuat rileks, sehingga meningkatkan rasa kantuk. Pengalaman imersif tatkala menyetel brown noise pun dapat menenggelamkan berbagai pikiran yang berpotensi membuat seseorang tetap terjaga.

Bagi orang-orang yang tinggal di kota, di mana banyak kebisingan di luar pada malam hari, brown noise bisa menjadi solusi untuk membantu tidur nyenyak. Bahkan, untuk kondisi desa yang sepi, suara gonggongan anjing atau alarm mobil dapat mengganggu tidur malam.

"Brown noise bekerja secara berbeda untuk setiap orang, tetapi secara umum dianggap bermanfaat untuk tidur. Suaranya bekerja untuk menenggelamkan suara keras lain, dengan memainkan frekuensi terus menerus dan memungkinkan pikiran memasuki fase tidur nyenyak," kata Seeley.

Dokter spesialis keluarga layanan primer, Melinda Ratini, mengelaborasi lebih lanjut tentang perbedaan antara brown noise, pink noise, dan white noise. Ratini mendeskripsikan white noise sebagai suara yang stabil dan statis, yang merupakan campuran dari beberapa frekuensi suara.

Bunyi white noise mirip dengan kebisingan kipas angin, AC, atau vakum, dan selama ini juga telah terbukti meningkatkan kualitas tidur. Pink noise, di sisi lain, menggunakan suara yang dalam dan gelombang suara yang lebih rendah dibandingkan white noise.

Karakter pink noise lebih lembut dan menenangkan, juga memiliki nada yang lebih rendah daripada white noise. Bunyi white noise bisa menyerupai hujan deras atau angin yang bertiup melalui pepohonan. Berbeda dengan brown noise yang menghasilkan suara gemuruh yang lebih dalam serta nada seperti bunyi bas.

Selain terbukti meningkatkan kualitas tidur, Ratini memaparkan bukti bahwa brown noise juga dapat meredakan suara berdenging di telinga (tinnitus) dan meningkatkan keterampilan berpikir. Dari ketiganya, bisa dipilih sesuai keinginan dan kebutuhan tiap orang.

Jika ada salah satunya yang sukses membantu tidur malam lebih nyenyak dan berkualitas, Ratini menganjurkan untuk melanjutkannya. "Pastikan tidak menyetel volumenya terlalu keras," kata Ratini memperingatkan, lantaran mendengarkan suara lebih dari 70 desibel dalam jangka waktu yang lama dapat merusak pendengaran.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement