REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR--Sebuah serangan bunuh diri mengoyak pesta pernikahan berjalan lancar penuh di jantung Taliban di Afghanistan selatan Rabu malam, menewaskan 40 orang dan melukai puluhan lainnya, kata pejabat Afghanistan. Motif serangan tidak jelas, diduga untuk mengintimidasi warga sipil. Sehari sebelumnya, Taliban menggantung seorang bocah tujuh tahun di depan umum di provinsi Helmand dugaan mata-mata.
Jurubicara Departemen Dalam Negeri Zemeri Bashary mengatakan ledakan itu terjadi di pesta pernikahan sekitar pukul 09.00 waktu setempat di distrik Arghandab sebelah utara ibukota provinsi Kandahar. Provinsi Kandahar adalah basis dan dianggap sebagai rumah spiritual Taliban, dan fokus operasi militer AS yang akan datang.
Juru bicara Taliban Qari Yousef Ahmadi membantah kelompok melakukan serangan itu. Ia balik menuduh tentara gabungan ada di balik skenario serangan itu.
Jurubicara militer AS Kolonel Wayne Shanks mengatakan kematian bukanlah hasil serangan mereka. NATO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada anggota dari aliansi terlibat dalam insiden ini.
Agha Mohammed, yang selamat ledakan, mengatakan saat ledakan terjadi pesta pernikahan itu, para tamu tengah duduk dan menyantap makanan. Ledakan menghasilkan bola api yang besar dan asap tebal yang membumbung ke langit. Dia mengatakan skala kerusakan yang disebabkan akibat ledakan itu lebih daripada yang umum dalam serangan bunuh diri. "Kami memiliki pengalaman dengan perang dan ini tidak terlihat seperti bom bunuh diri," kata Mohammed.
Bashary mengatakan 40 orang tewas dan 74 luka-luka dalam ledakan itu. Anak-anak ada di antara korban yang meninggal dan terluka. Kedua pengantin selamat.
Eskalasi kekerasan di Afghanistan makin meningkat bulan ini, seiring tekad AS membersihkan Kandahar. Setidaknya 17 tentara AS telah tewas dalam empat hari terakhir, termasuk empat orang Amerika yang meninggal Rabu ketika pemberontak di distrik Sangin provinsi Helmand selatan yang berhasil menembak jatuh sebuah helikopter NATO.
Sebanyak 29 tentara NATO tewas bulan ini, termasuk 10 pada hari Senin - tujuh dari mereka orang Amerika. Ini adalah hari paling mematikan untuk aliansi militer dalam tujuh bulan.