Sabtu 12 Jun 2010 06:39 WIB

Pendaftar Calon Ketua KPK Masih Didominasi Pengacara

Rep: inwah wulandari/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Dua hari menjelang penutupan pendaftaran seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),ratusan pendaftar telah melengkapi berkasnya. Dari 166 pendaftar, profesi advokat mendominasi hingga 30,12 persen.

Per 11 Juni 2010,Sekretariat Pansel KPK mencatat ada 166 orang yang telah memenuhi semua persyaratan administrasi. Kualifikasi pendaftar berdasarkan profesi diantaranya advokat (50 orang), PNS/pensiunan PNS (42 orang),TNI/Polri dan purnawirawan (16 orang),swasta (38 orang),akademisi (11 orang. Para penegak hukum pun ada yang mendaftar,rinciannya jaksa dan pensiunan jaksa (7 orang), hakim dan pensiunan hakim (2 orang).

Sedangkan berdasarkan gender,pendaftar laki-laki berjumlah 154 orang dan perempuan mencapai 12 orang. Beberapa tokoh yang dikenal publik nampak melengkapi persyaratan. Seperti mantan Kapuspenkum Kejaksaan Agung Barman Zahir yang mendapat nomor urut 159,Ketua Pelaksana Harian DPP Partai Demokrasi Pembaharuan Roy BB Janis serta mantan Ketua Komisi Kejaksaan yang baru lengser Maret lalu Amir Hasan Ketaren.

Yang unik lagi,pengacara terdakwa kasus korupsi PT PLN Jawa Timur Hariadi Sadono, Alamsyah Hanafiah akhirnya mendapat nomor urut 162 setelah tiga kali bolak-balik sekretariat. Awalnya karena belum ada SKCK dari kepolisian. Lalu, kesalahan dilakukannya lagi karena latar fotonya berwarna putih. Padahal sekretariat mensyaratkan berwarna merah.

Selanjutnya ada pengacara Ary Muladi Petrus Selestinus yang menyoal makelar kasus. "Saya anggap KPK selama ini sudah gagal. Dia tak mengawasi orang yang bermarkus ria dengan aparat kepolisian,kejaksaan, dan pengadilan,"ujar Petrus. Dewan kurator Indonesia Police Watch Johnson Panjaitan  memperoleh nomor urut 142.

Menariknya,ada seorang kepala sekolah SMP 3 Sumenep,Madura M Sajali yang telah lengkap dokumennya. Sekretaris Pansel KPK Achmad Ubbe menegaskan lima akademisi yang dicalonkan Forum Rektor Indonesia belum ada yang mendaftar. Tapi,ia menerima niat dukungan Ikatan Sarjana Hukum Indonesia untuk mendaftarkan Jimly Ashiddiqie. "Mereka mau mendaftarkan pak Jimly, besok Senin. Kami tunggu hingga batas akhir 14 Juni,"pungkas Ubbe.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement