Selasa 15 Mar 2011 07:00 WIB

Kekhawatiran Bencana Jepang, Saham AS Merosot

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Pasar saham Amerika Serikat jatuh pada Senin waktu setempat karena investor bergulat dengan dampak ekonomi dari gempa bumi besar dan tsunami Jepang pekan lalu dan krisis yang berlangsung pada reaktor nuklir yang dilanda gempa. Dow Jones Industrial Average berakhir 51,24 poin lebih rendah (0,43 persen) pada 11.993,16, pulih sedikit dari terendah enam minggu sebelumnya di awal sesi perdagangan.

Indeks komposit teknologi Nasdaq turun 14,64 poin (0,54 persen) menjadi 2.700,97 dan indeks S & P 500, ukuran lebih luas dari pasar, turun 7,89 poin (0,60 persen) menjadi 1.296,39. "Sementara berada pada tingkat terburuk hari itu, saham mengawali minggu ini lebih rendah karena investor terus menilai pengaruh gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda Jepang," kata analis Charles Schwab dalam catatan kliennya.

"Semakin tinggi kecemasan atas kemungkinan krisis nuklir di wilayah itu menambah ke situasi negatif, karena itu mengakibatkan penutupan sejumlah perusahaan Jepang karena kekurangan tenaga listrik." Kemerosotan Wall Street menyusul indek Nikkei Tokyo yang jatuh lebih dari enam persen pada Senin, paling tajam sejak Oktober 2008, karena para investor bereaksi terhadap bencana gempa 8,9 skala Richter dan tsunami besar Jumat lalu.

Saham Wall Street memamerkan ketahanan dalam menghadapi berita pada Senin bahwa batang bahan bakar di salah satu reaktor di pembangkit listrik yang rusak akibat gempa adalah "sepenuhnya terbuka," menurut operator, meningkatkan kekhawatiran krisis parsial.

Saham-saham terkait nuklir tepukul.

Pada 30-saham Dow, raksasa industri General Electric memimpin penurunan, jatuh 2,2 persen menjadi 19,92 dolar AS. Perusahaan ini memiliki usaha patungan dengan energi nuklir Hitachi Jepang, GE Hitachi Nuclear Energy, untuk memasok reaktor untuk pembangkit tenaga listrik nuklir di Jepang dan Amerika Serikat.

Exelon, operator nuklirt erbesar AS, turun 1,4 persen menjadi 42,28 dolar AS. Constellation Energy turun 1,7 persen, Duke Energy turun 1,7 persen dan Pacific Gas & Electric merosot 2,7 persen. Saham-saham yang terkait uranium juga jatuh: Denison Mines merosot 25,8 persen dan Uranium Energy kehilangan 25,0 persen.

Sementara perusahaan-perusahaan energi terbarukan naik, dengan First Solar melompat 5,1 persen menjadi 146,91 dolar AS. Di bidang merger dan akuisisi, saham Berkshire Hathaway A milik investor Warren Buffet's, turun 1,3 persen menjadi 126.400 dolar AS setelah mengumumkan kesepakatannya untuk membeli perusahaan bahan kimia khusus Lubrizol dalam transaksi tunai senilai 9,7 miliar dolar AS.

"Lubrizol adalah jenis perusahaan khusus yang kami minati untuk mitra," kata Buffett dalam sebuah pernyataan pengumuman dari salah satu akuisisi perusahaan induk terbesar. Lubrizol, yang membuat pelumas dan bahan bakar aditif, melonjak 27,7 persen menjadi 134,68 dolar AS.

Tidak ada rilis data ekonomi utama dijadwalkan pada Senin. Pedagang menunggu sebuah pertemuan penentu kebijakan Federal Reserve pada Selasa dan gelombang data pada Rabu dan Kamis. Komite Pasar Terbuka Federal Reserve diperkirakan mempertahankan suku bunga ultra-rendah dan program pembelian aset 600 miliar dolar AS meskipun ada tanda-tanda pemulihan ekonomi mendapatkan traksi.

Pasar obligasi menguat. Hasil pada obligasi Treasury 10-tahun turun menjadi 3,35 persen dari 3,39 persen pada akhir Jumat, sedangkan pada obligasi 30-tahun turun menjadi 4,52 persen dari 4,54 persen. Hasil dan harga obligasi bergerak dalam arah yang berlawanan.

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement