REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Ketua parlemen Libya, Abul Qasim al-Zuai, mengutuk serangan udara Barat terhadap negaranya sebagai aksi agresi biadab. Agresi itu dilakukan setelah Tripoli mengumumkan gencatan senjata dalam perangnya terhadap oposisi bersenjata di bagian timur negara itu.
"Negara-negara Barat telah melakukan serangan udara di beberapa tempat di Tripoli dan Misrata. Serangan tersebut menimbulkan kerusakan sangat besar pada infrastruktur sipil dan lainnya," katanya pada konferensi pers di Tripoli. "Serangan biadab terhadap rakyat Libya itu terjadi setelah kami mengumumkan gencatan senjata."
Al-Zuai mengatakan dalih bahwa serangan dirancang untuk melindungi warga sipil itu berlawanan dengan apa yang terjadi di lapangan. "Sejumlah besar warga sipil terluka akibat serangan itu yang telah memenuhi rumah sakit. Mobil-mobil ambulans masih berusaha untuk mencapai mereka," katanya tanpa merinci jumlah korban sipil akibat serangan udara sekutu. "Ketimbang mengirim misi pemantau dan pencari fakta, agresi ini telah dimulai."
Dia menambahkan bahwa agresi ini tidak akan meyakinkan rakyat Libya untuk menyerah pada kelompok-kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Al Qaida di Afrika Utara itu.