REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Jerman kian memperketat keamanan di bandara dan bangunan fasilitas publik seusai menerima ancaman serangan teroris berkedok Islam dalam waktu dekat. Ancaman itu diperoleh berdasar data terbaru badan intelijen negara.
Menteri dalam negeri Jerman, Thomas De Maiziere, mengatakan informasi rahasia dari luar mengindikasikan bahwa satu sel gerakan al-Qaeda merencakanan serangan di Jerman. Ia menyatakan negara itu ditarget secara aktif oleh grup ekstrimis tersebut sebagai hasil dari keterlibatan Jerman dalam persoalan Afghanistan.
Sementar itu, surat kabar terkemuka Jerman, Der Tagesspiegel, 17 November melaporkan agen intelijen Amerika telah memberikan laporan bahwa hingga 4 pengebom bunuh diri dengan misi menyerang akan segara memasuki Jerman. Namun, Berlin menolak mengonfirmasi bahwa mata-mata Amerika telah memberi informasi yang memunculkan status siaga nasional tersebut.
Harian tersebut juga menyatakan penyerang akan tiba dari India atau wilayah Teluk untuk menyasar para pembelanja di pusat perbelanjaan Natal Jerman.
Data intelijen tersebut muncul dari investigasi yang dipicu plot teroris berbasis di Yaman dengan rencana peledakkan pengiriman kargo via pesawat yang berhasil digagalkan bulan lalu. "Menurut informasi dari partner luar negeri yang datang kepada kami usai insiden Yaman, kami mencurigai serangan terencana akan segera terjadi pada akhir November," ujar Maiziere.
Maiziere juga memperingatkan warga Jerma bahwa ke depan kehadiran polisi bakal menyolok mengingat mereka akan ditempatkan disekitar pusat perbelanjaan Natal. "Warga akan melihat penerapan kebijakan oleh polisi. Sebagai tambahan pula, akan ada penugasan yang membuat mereka tak bisa dikenali," ujarnya. "Ada alasan untuk siaga, namun tidak untuk histeria," imbuhnya.
Data mata-mata tambahan dari agen intelijen Jerman menekankan ada peningkatkan kecenderungan grup-grup terkait Al Qaida dalam level serangan terhadap Jerman. Pemerintah Jerman mengatakan meski bahaya kian meningkat, negara tetap memastikan bahwa kehidupan sehari-hari tidak akan teganggu oleh ulah ekstrimis.
Jerman disorot sebagai target utama Al Qaidah baru-baru ini. Serangan teroris hampir terjadi ketika teroris menanam bom dalam kereta api di stasiun utama kereta api di Cologne, Juli 2006. Namun bom gagal meledak. Sebagai informasi anggota utama dari serangan terhadap menara kembar WTC, 11 September juga dikabarkan menjalani proses radikalisasi di masjid Hamburg, yang baru-baru ini digerebek setelah aktivitas ekstrimis diteruskan lagi.