Rabu 09 Mar 2011 14:37 WIB

Catatan Mahasiswa Indonesia di Libya: Berwisata di Tunisia Sebelum Dipulangkan ke Indonesia

Masjid Kairouan di Tunisia
Masjid Kairouan di Tunisia

REPUBLIKA.CO.ID,TUNIS-Setelah hampir sepuluh hari ‘terdampar’ di Tunisia, rombongan mahasiswa Indonesia dan TKI yang dievakuasi dari Libya akhirnya mendapatkan kepastian pulang ke Tanah Air. Mereka bahkan dijemput dengan pesawat Garuda kepresidenan. Rencananya, sore ini waktu setempat mereka akan diterbangkan ke Jakarta.

Seorang mahasiswa yang menjadi anggota rombongan, Kusworo Nursidik, mengisahkan aktivitas mereka selama ‘terdampar’ di Tunisia. Berikut catatan mahasiswa tahun akhir jurusan Syariah di Kuliyah Ad-Da`wah Al-Islamiyah Tripoli itu yang dikirimkan kepada Republika Selasa (8/3) menjelang tengah malam:

Kegembiraan membuncah saat rombongan pesawat Garuda tiba-tiba mengunjungi basement Wisma Dubes Tunisia, tempat para mahasiswa  Libya menginap selama evakuasi. Kedatangan tim pesawat Garuda Kepresidenan yang dikirim pemerintah pusat memberikan kepastian kepulangan kami ke Tanah Air setelah hampir 10 hari berada di Tunisia.

Insya Allah pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2011 jam 07.15 waktu setempat, pesawat akan take off menuju Jakarta dan akan terbang nonstop selama 13 jam. Pesawat ini akan membawa 216 WNI yang terdiri dari 110 mahasiswa Indonesia di Libya dan sisanya adalah para TKW yang bekerja di Libya.

Informasi yang kami dapat, para mahasiswa akan dijemput oleh Satgas Evakuasi Nasional di Bandara Soekarno-Hatta, kemudian akan diinapkan sementara di Asrama Haji Pondok Gede untuk pendataan dan pengaturan kepulangan ke daerah masing-masing.

Saya sangat bangga dengan kesiagapan pemerintah RI dalam evakuasi WNI di Libya. Sebuah kejutan bagi kami, ternyata pemerintah RI mengirim pesawat kepresidenan jenis Airbus seri 200 yang baru berumur setahun beserta pilot dan timnya untuk menjemput kami dari kota Tunis menuju Jakarta. Selama masa evakuasi saya merasakan pelayanan yang maksimal dari satgas evakuasi dan KBRI Tunis, baik yang berupa logistik, akomodasi dan lainnya.

Para mahasiswa, TKI dan TKW Libya melakukan kunjungan ke tempat-tempat wisata di Tunisia atas fasilitas KBRI Tunis. Kota dan masjid bersejarah "Qoirawan" menjadi tempat yang menakjubkan bagi kami. Masjid tua yang masih kokoh berdiri ini dibangun pada abad ke 6 Masehi, seiring dengan 'futuhat islami' (penyebaran Islam) di Afrika Utara oleh sahabat `Uqbah bin Nafi`, sehingga masjid ini dinamakan masjid `Uqbah bin Nafi`.

Masjid dan kota yang menjadi pusat peradaban Islam di Afrika Utara saat masanya ini terletak 200 km arah selatan ibukota Tunis, berada di tengah-tengah wilayah negara Tunisia. Kunjungan ini diperlengkap dengan singgah ke makam dan masjid sahabat Abu Zam`ah Al-Ba`lawy yang masih berada dalam kawasan kota Qoirawan.

Kota wisata Susya yang sangat indah dengan pantainya dan pelabuhannya menjadi objek yang kami kunjungi pula . Wisata yang memakan waktu hampir sehari ini memberikan kegembiraan dan hiburan tersendiri bagi kami yang menanti-nanti kepastian evakuasi ke Indoensia. Selain itu kunjungan di sekitar ibu kota Tunis yang dipandu oleh teman-teman PPI Tunis cukup menghibur kami pula.

Selanjutnya kami hanya berharap kondisi Libya dan kampus kembali normal sehingga kami bisa dipulangkan kembali ke Libya oleh  pemerintah RI untuk melanjutkan pendidikan. Mudah-mudahan perjalanan kami diliputi keselamatan dan kemudahan dari Allah SWT.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement