REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Moderate Muslim Society, Zuhairi Misrawi menuturkan dialog yang tengah dijembatani pemerintah melalui acara Dialog dan Dengar Pendapar Tentang Penanganan Permasalahan Ahmadiyah diharapkan mampu menghasilkan solusi yang memuaskan semua pihak.
"Dialog harus dilakukan untuk menjembatani perbedaan di tengah umat," papar Gus Mis, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (22/3).
Misrawi menjelaskan dialog muaranya untuk membangkitkan spirit gotong-royong sesama warga negara. Perbedaan paham harus diletakkan dalam bingkai keindonesiaan.
Menurut dia, persoalan Hak Asasi Manusia (HAM) yang banyak disuarakan oleh kelompok kontra Ahmadiyah dimaksudkan untuk menjaga prinsip-prinsip konstusional warga negara. "HAM adalah prinsip yang konstitusional dan sejatinya masalah perbedaan paham dan keyakinan tidak menghilangkan hak konstitusional setiap warga negara," pungkas dia.