REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN--Ratusan kardus bantuan susu formula menumpuk di posko induk pengungsi Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Klaten. Hal ini menyusul imbauan dari pemerintah setempat yang melarang pemberian susu formula bagi bayi di tempat pengungsian sehingga bantuan tidak didistribusikan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes Klaten) Ronny Rukminto, langkah tersebut diambil agar bayi tetap mendapat air susu ibu (ASI), meskipun di lokasi pengungsian. Selain itu, dia mengungkapkan pemberian ASI dapat menghindarkan bayi dari penyakit diare.
“Susu formula membutuhkan air untuk mencairkan. Di lokasi pengungsian seperti ini kebersihan air tidak terjamin sehingga dikhawatirkan bayi dapat terserang diare,“ ujar Ronny di lokasi pengungsian Desa Keputran, Rabu (3/11).
Berdasarkan pantuan Republika di lokasi pengungsian Merapi di Desa Keputran, bantuan susu formula untuk bayi menumpuk di gudang logistik. Bantuan tersebut juga terus mengalir dari berbagai instansi luar.
Menurut Ronny, bantuan yang masuk tersebut memang diterima, namun tidak akan didistribusikan. “Kami hargai setiap orang yang mau membantu. Kami terima tapi tidak didistribusikan, “ ujarnya.
Bantuan yang menumpuk tersebut, kata Ronny, masih akan dimanfaatkan. Susu formula tersebut, ungkapnya, dapat diberikan ke anak-anak. “Bantuan pasti tetap akan kami manfaatkan. Sementara kami tumpuk dulu, agar jumlahnya mencukupi kalau didistribusikan,'' jelasnya.