REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI-- Bandara Kelas Satu Khusus Sentani, Jayapura, Papua, dijaga ketat anggota kepolisian gabungan dari Polres Jayapura dan Brimob Polda Papua, menyusul rencana aksi damai masyarakat pemilik hak ulayat di sana, Kamis dini hari.
Dari pantauan Antara di Bandara Sentani, pihak kepolisian yang berpakaian lengkap terlihat berjaga-jaga mulai dari kantor perhubungan sampai di area tempat parkir pesawat, di mana titik ini rencananya akan diduduki massa.
Pihak kepolisian telah berada di area bandara sejak pukul 04.00 WIT. Namun berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, demo yang rencananya dilaksanakan hari ini batal.
Pihak pemilik tanah dari dua suku yaitu Suku Sokoy dan dan Kallem direncanakan akan bertemu Kepala Bandara Kelas Satu Khusus Sentani, sebentar pukul 09.00 WIT.
Sebagaimana diketahui masyarakat pemilik tanah tersebut berencana melakukan aksi demo di bandara, untuk menuntut ganti rugi tanah hak ulayat mereka yang telah diperjuangkan sejak 2005.
Padahal, berdasarkan pernyataan Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) pada November 2010 bahwa pembayaran ganti rugi tanah tersebut siap dibayarkan karena uangnya sudah ada tinggal menunggu waktu.